100 Lagi Pelaku Kerusuhan Gedung Kongres Amerika Ditangkap

Jaksa penuntut AS sebut mereka memperkirakan setidaknya 100 orang lagi akan dituntut terkait serangan 6 Januari 2021 di Gedung Kongres Amerika
Pendukung Presiden Donald Trump berdiri dekat sejumlah peralatan yang mereka rusak dalam unjuk rasa di luar Gedung Kongres AS, di Washington DC, 6 Januari 2021 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Jakarta – Jaksa penuntut Amerika Serikat (AS) mengatakan mereka memperkirakan setidaknya 100 orang lagi akan dituntut terkait serangan pada 6 Januari 2021 di Gedung Kongres AS atau Capitol. Dengan demikian, lebih dari 400 orang berpotensi menghadapi tuntutan dalam kerusuhan itu.

Informasi itu terungkap dalam surat-surat pengadilan yang diajukan pada Jumat, 12 Maret 2021, dalam kasus konspirasi luas yang melibatkan sembilan anggota anti-pemerintah, Oath Keepers, yang menghadapi dakwaan konspirasi dalam serangan di Capitol. Tiga anggota kelompok lainnya ditangkap secara terpisah.

pendukung serbuPendukung Trump serbu Gedung Capitol: Apa yang terjadi? (Foto: bbc.com/indonesia)

Dari sekitar 800 pendukung mantan Presiden Donald Trump yang menerobos Gedung Capitol, sejauh ini lebih dari 300 dikenai dakwaan baru yang diajukan hampir setiap hari. Namun, ratusan lainnya, banyak di antaranya terekam dalam foto dan video, masih buron, karena Biro Investigasi Federal (FBI) masih memburu mereka.

"Penyelidikan terus berlanjut dan pemerintah berharap setidaknya 100 orang tambahan akan dituntut," tulis jaksa dalam pengajuan pengadilan yang meminta lebih banyak waktu untuk mempersiapkan kasus terhadap Oath Keepers.

pendukung trumpPendukung Presiden AS Donald Trump berjalan bersama menuju Gedung Capitol di Washington DC pada 6 Januari 2021 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Menurut Pusat Hukum Kemiskinan Selatan, sebuah kelompok advokasi hukum, Oath Keepers adalah “salah satu kelompok radikal anti-pemerintah terbesar” di Amerika. Kelompok itu mempunyai puluhan ribu anggota.

Bulan lalu Jessica Watkins, pemimpin kelompok Oath Keepers yang menerobos Capitol, secara terbuka menyangkal keterlibatannya dalam aksi kelompok itu (ps/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Kerusuhan Gedung Kongres Amerika Lebih Besar dari Perkiraan
Perusuh, termasuk pendukung supremasi kulit putih, mencoba menghentikan proses sertifikasi hasil Pilpres 2020 pada 6 Januari 2021
Jaksa Pemakzulan Sebut Trump Pemicu Utama Kerusuhan
Jaksa penuntut pemakzulan mantan Presiden Donald Trump di Senat mulai memaparkan kasus terhadap Trump, “ia bukan penonton yang tidak bersalah”
Presiden Biden Kecam Ekstremisme Politik yang Picu Kerusuhan
Presiden Joe Biden, mengecam konfrontasi “ekstremisme politik” yang mengilhami kerusuhan di Gedung Capitol, Washington DC, 6 Januari 2021
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.