PVMBG Menaikkan Status Gunung Raung Jadi Waspada

PVMBG meningkatkan status Gunung Raung dari menjadi level II Waspada. Peningkatan status tersebut radius aman 2 Km dari puncak Gunung Raung.
Penampakan Gunung Raung yang masih tertutup awan, Kamis, 16 Juli 2020 siang masih tertutup kabut. Sehingga tidak tampak hembusan asap coklat dari gunung. (Foto: Tagar/Hermawan)

Banyuwangi - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menaikan status Gunung Raung berada di perbatasan Kabupaten Banyuwangi, Jember dan Bondowoso, dari level I normal menjadi level II waspada.

"Terhitung mulai pukul 14.00 WIB, hari ini Jumat 17 Juli 2020, status Gunung Raung kita naikan dari level I menjadi level II," ujar Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Raung, Mukijo, Jumat, 17 Juli 2020.

Untuk itu Gunung Raung kita naikan statusnya ke level II waspada. Sedangkan untuk sebaran material dari hembusan abu vulkanik masih berada di sekitar kawah atau daerah rawan bencana III.

Menurut Mukijo, naiknya status Gunung Raung dari normal menjadi waspada karena berdasarkan hasil pengamatan secara visual dan kegempaan menunjukan peningkatan aktivitas vulkanik.

"Untuk itu Gunung Raung kita naikan statusnya ke level II waspada. Sedangkan untuk sebaran material dari hembusan abu vulkanik masih berada di sekitar kawah atau daerah rawan bencana III," kata Mukijo.

Baca juga:

Hingga Kamis Siang, hembusan abu vulkanik dari dalam kawah masih terjadi dengan ketinggian 50 hingga 200 meter. Dengan warna abu vulkanik kecokelatan.

"Hembusan abu vulkanik akibat erupsi kecil, masih terus terjadi. Dengan ketinggian maksimal 200 meter. Abu vulkanik bisa terbawa ke daerah permukiman masyarakat yang lebih jauh tergantung arah kecepatan angin," kata Mukijo

Mukijo mengatakan dengan naiknya status Gunung Raung dari level I normal menjadi level II Waspada. Maka radius aman untuk aktivitas manusia adalah 2 kilomenter dari puncak Gunung Raung.

"Untuk radius aman aktivitas manusia pada level waspada ini 2 kilometer dari puncak gunung. Untuk itu masyarakat kita minta untuk mematuhinya," tutur Mukijo.

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, telah mengeluarkan imbauan kewaspadaan, dengan naiknya status Gunung Raung menjadi level waspada ini. Menurut Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Banyuwangi Eka Muharram, kewaspadaa itu diantaranya menutup jalur pendakian ke Gunung Raung di wilayah Banyuwangi.

"Tetap waspada karena status Gunung Raung sudah naik ke level waspada. Meski demikian masyarakat kami himbau untuk tidak panik dan ikuti himbauan dari pemerintah atau pemangku kepentingan. Untuk sementara jalur pendakian kita tutup," kata Eka Muharram.

Kata Eka, meski sudah erupsi dan levelnya dinaikan ke status waspada, masih belum ada laporan terjadinya hujan abu di wilayah Banyuwangi. Aktivitas masyarakat tetap normal.

"Hingga kini belum ada laporan terjadinya hujan abu di wilayah Banyuwangi. Namun saya yakin jika hujan abu masyarakat sudah siap masker karena mereka sudah terbiasa menggunakan masker akibat pandemi covid-19 ini," tutur Eka Muharram.

Untuk diketahui sejak hari Kamis 16 Juli 2020 kemarin Gunung Raung erupsi dengan skala kecil. Avlbu vulkanik berwarna coklat terpantau keluar dari puncak gunung dengan ketinggian 50 hingga 200 meter. Terakhir Gunung Raung erupsi pada tahun 2015 lalu. []

Berita terkait
Komitmen Bupati Banyuwangi Tak Kurangi ADD
Pemkab Banyuwangi telah menyiapkan ADD sebesar Rp 156,7 miliar bagi 189 desa. ADD disiapkan untuk mendukung dana desa APBN.
Pandemi Covid-19, Banyuwangi Surplus Beras
Banyuwangi mampu menjaga ketahanan pangannya dengan capaian surplus beras selama pandemi Covid-19.
Nekat Selundupkan Sabu ke Sel Polresta Banyuwangi
Seorang pembesuk nekat menyelundupkan sabu ke sel tahanan Polresta Banyuwangi. Sabu disembunyikan di antara barang bawannya.
0
Kenapa Perut Terasa Mual dan Ingin Muntah? Ini Penyebabnya
Mual bisa disebabkan oleh beragam hal, seperti mabuk laut, sedang merasa stres atau gugup, keracunan makanan, atau penggunaan obat-obatan tertentu.