Putra Toba di Polda Sumut, Pesannya Jauhi Narkoba

Komisaris Besar Polisi Raja Sinambela bertugas sebagai Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Polda Sumut.
Kabid TIK Polda Sumut Kombes Pol Raja Sinambela. (Foto: Tagar/Reza Pahlevi)

Medan - Komisaris Besar Polisi Raja Sinambela seorang polisi kelahiran Toba bertugas sebagai Kepala Bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi Polda Sumut.

Pria Batak ini merasa bersyukur diamanahkan bertugas di Sumatera Utara, karena bisa melihat langsung keluarga tercintanya. Bahkan, dia bisa lebih sering pulang ke kampung halaman.

Namun, belakangan ini dia merasa sedih. Pasalnya daerah tanah kelahirannya sudah mulai marak peredaran dan penyalahgunaan narkoba.

Untuk itu dia meminta agar masyarakat, khususnya warga Kabupaten Toba untuk menjauhi narkoba dan mendekati agama. 

Sehingga dapat menjadi warga cerdas dan membangun masa depan lebih baik.

"Iya saya berharap agar masyarakat luas khususnya masyarakat di kampung halaman saya Kabupaten Toba, untuk menjauhi narkoba dan harus lebih mendekatkan diri dengan agama. Karena dikhawatirkan narkoba sudah semakin marak di Kabupaten Toba," ungkap Raja saat mengobrol dengan Tagar, di ruangan kerjanya, Jalan Sisingamangaraja, Kota Medan, Selasa, 25 Agustus 2020.

Menurutnya, narkoba adalah bahan atau zat yang apabila masuk ke dalam tubuh akan mempengaruhi otak, susunan saraf pusat (psikoaktif) dan menyebabkan gangguan kesehatan jasmani, mental emosional dan fungsi sosial. 

Bisa berakibat menjadi kebiasaan dan ketagihan (adiksi) serta ketergantungan (dependensasi).

Masyarakat luas khususnya warga Kabupaten Toba untuk lebih mendekatkan diri ke agama dan menjauhi narkoba

Kata Raja, narkoba dapat menjerat siapa saja. Tidak dibatasi usia, gender, atau profesi tertentu. Mulai dari berada di jalanan sampai berada di perkantoran. 

Orang-orang biasa atau para pejabat, semua bisa menjadi korban jeratan narkoba.

"Narkoba tidak hanya merenggut kebahagiaan di dunia, namun kebahagiaan akhirat juga direnggutnya. Narkoba itu bagaikan tiket menuju neraka, tidak ada keuntungannya, justru kerugiannya lebih besar," ungkapnya.

Perwira yang pernah menjabat sebagai Wakil Direktur Polisi Air dan Udara Polda Sumut ini menuturkan, sejumlah penyakit akan datang jika mengkonsumsi narkoba.

Misalnya gangguan irama jantung, gangguan paru-paru, dan hipertensi. 

Selain gangguan fisik, narkoba juga dapat mengganggu kesehatan mental dan merusak kehidupan sosial.

Pengguna narkoba kemungkinan akan kesulitan mengontrol emosi dan mendapatkan banyak masalah akibat kecanduan yang dialaminya.

Menjaga hubungan dengan orang-orang di sekitar pun lebih sulit dan lebih memilih untuk menghabiskan waktu sendiri. 

Selain dapat memicu berbagai penyakit, narkoba paling fatal dapat menyebabkan kematian.

"Hal inilah yang membuat kita tidak boleh mengabaikan bahaya narkoba khususnya bagi pelajar dan generasi muda. Banyak pemuda yang kehilangan masa depannya akibat penyalahgunaannya. Jadi saya berharap agar masyarakat luas khususnya warga Kabupaten Toba untuk lebih mendekatkan diri ke agama dan menjauhi narkoba," tandasnya.[]

Berita terkait
Cegah Narkoba di Lingkungan Kampus di Jawa Barat
BNNK Ciamis, Jabar, teken kesepakatan dengan pihak kampus untuk cegah penyalahgunaan narkoba di lingkungan kampus di Ciamis, Banjar dan Pangandaran
Tes Urine Narkoba Mendadak di Kodim 0734/Yogyakarta
Komando Distrik Militer (Kodim) 0734/Yogyakarta menggelar tes urine narkoba secara mendadak kepada para anggotanya.
Kurir Narkoba Ditangkap, Gagal Terima Upah Rp 30 Juta
HW, seorang kurir sabu ditangkap personel Kepolisian Daerah (Polda) Sumut pada Sabtu, 15 Agustus 2020 di Kalibaru, Jakarta Utara.
0
PKS Akan Ajukan Uji Materi PT 20%, Ridwan Darmawan: Pasti Ditolak MK
Praktisi Hukum Ridwan Darmawan mengatakan bahwa haqqul yaqiin gugatan tersebut akan di tolak oleh Mahkamah Konstitusi.