PUPR Bangun Bendungan Pasokan Air Baku di Kampar

Kementerian PUPR melanjutkan pembangunan infrastruktur dengan melakukan peningkatan pasokan air baku di Kampar, Pekanbaru.
PUPR Bangun Bendungan Pasokan Air Baku di Kampar. (Foto: dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Jakarta- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melanjutkan pembangunan infrastruktur bidang Sumber Daya Air (SDA) melalui peningkatan kapasitas tampung seperti bendungan dan embung di Kampar, Pekanbaru. 

Di beberapa daerah terdapat masyarakat yang masih kesulitan memperoleh air bersih.

Tercatat selama lima tahun sejak 2015-2018, Kementerian PUPR telah membangun sebanyak 1.053 embung dan dalam lima tahun ke depan akan dilanjutkan dengan pembangunan 1.000 embung baru.

Mengutip Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR, Menteri Basuki Hadimuljono mengatakan penyediaan sarana dan prasarana air bertujuan untuk ketahanan air dan kedaulatan pangan. Salah satunya pembangunan embung dengan kapasitas tampung antara 1.000 hingga 500.000 m3 dan kedalaman dibawah 15 meter.

“Di beberapa daerah terdapat masyarakat yang masih kesulitan memperoleh air bersih. Realitas seperti ini menjadi perhatian Kementerian PUPR agar selalu berupaya menyediakan infrastruktur salah satunya melalui pembangunan embung,” kata Menteri Basuki.

Salah satu embung yang telah diselesaikan pembangunannya oleh Kementerian PUPR melalui Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera III pada 2019 adalah Embung Sungsang di Bangkinang Ibu Kota Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Embung tersebut dibangun di atas tanah seluas 25 hektar (Ha) dengan luas genangan 5,5 Ha dan kapasitas tampung 123.750 m3

Embung Sungsang dibangun untuk mendukung pemenuhan kebutuhan air baku rumah tangga di Kabupaten Kampar dengan debit pengambilan sebesar 100 liter/detik setara 80.000 Sambungan Rumah (SR). Sebelumnya kapasitas eksisting PDAM di Kabupaten tersebut sebesar 40 liter/detik atau setara 32.000 SR, yang bersumber dari Sungai Kampar.

Dengan dibangunnya Embung Sungsang, maka pemenuhan kebutuhan air di Kabupaten Kampar tidak lagi hanya bersumber dari Sungai Kampar yang debit airnya menurun pada musim kemarau. 

Embung sebagai tampungan air dapat menampung kelebihan air pada musim penghujan dan dimanfaatkan pada musim kemarau, sehingga menjamin keberlangsungan ketersediaan air di Ibu Kota Kabupaten Kampar.

Pembangunan Embung tersebut dilakukan secara bertahap dengan menggunakan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) T.A 2018 sebesar Rp 3 miliar dengan kontraktor PT Pedro Rokan dan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) tahun 2019 sebesar Rp 14,2 miliar dengn kontraktor PT Fera Yanesha Ramadhan. Selain sebagai sumber pemenuhan kebutuhan air baku, Embung Sungsang diharapkan juga dapat menjadi salah satu destinasi wisata alternatif di Bangkinang.

Menurut Kepala BWS Sumatera III Provinsi Riau John Sianipar, salah satu tantangan yang dijumpai dalam pembangunan embung tersebut adalah hasil pengujian tanah untuk pondasi tanggul embung dimana terdapat material pasir batu (sirtu). Oleh karena itu perlu digunakan steel sheet pile untuk mengurangi rembesan/pergeseran pada bangunan utama dan tanggul embung. []

Berita terkait
PUPR Bangun Sistem Pengolahan Air Limbah Domestik
Kementerian PUPR engah menyelesaikan pembangunan pengelolaan air limbah domestik di Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.
PUPR Selesaikan Daerah Irigasi Bendungan Rajui Aceh
Kementerian PUPR telah menyelesaikan pembangunan Daerah Irigasi (DI) Bendungan Rajui, Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh.
PUPR Gelar Konsultasi Regional di Labuan Bajo
Kementerian PUPR menggelar kegiatan Konsultasi Regional (Konreg) membahas strategi percepatan pembangunan infrastruktur di Labuan Bajo, NTT.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina