PUPR Bangun 148 Jembatan Gantung pada 2020

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Jembatan Gantung yang memiliki banyak manfaat untuk masyarakat.
PUPR Bangun 148 Jembatan Gantung pada 2020. (Foto: dok. Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR)

Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membangun Jembatan Gantung di beberapa daerah di Indonesia, manfaatnya telah dirasakan masyarakat. Selain menjadi akses penghubung antardesa, pembangunan ini dapat menggerakkan potensi ekonomi perdesaan sebagai objek wisata.

Hadirnya jembatan ini akan mempermudah dan mempersingkat waktu perjalanan masyarakat pedesaan.

Jembatan gantung merupakan salah satu wujud kebijakan Presiden Joko Widodo untuk membangun infrastruktur daerah perdesaan terutama yang sulit dijangkau sehingga lebih terbuka. 

Kehadiran jembatan gantung sangat dibutuhkan masyarakat karena kondisi geografi wilayah Indonesia yang memiliki banyak gunung, lembah dan sungai. 

Secara fisik, kondisi ini kerap menjadi pemisah antara lokasi tempat tinggal penduduk dengan berbagai fasilitas pelayanan publik seperti sekolah, pasar, dan kantor pemerintahan.

“Hadirnya jembatan ini akan mempermudah dan mempersingkat waktu perjalanan masyarakat pedesaan menuju sekolah, pasar, tempat kerja, menyelesaikan urusan administrasi ke kantor kelurahan atau kecamatan dan akses silaturahmi antar warga,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono beberapa waktu lalu, seperti dikutip dari Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR.

Pada tahun 2020, Kementerian PUPR melalui Direktorat Jenderal Bina Marga akan membangun sebanyak 148 unit jembatan gantung yang tersebar di seluruh Indonesia dengan anggaran sebesar Rp 710 miliar. 

Sedangkan di tahun 2019, Kementerian PUPR juga membangun sebanyak 140 unit jembatan gantung di berbagai pelosok tanah air dengan anggaran sebesar Rp 608,69 miliar.

Dalam empat tahun (2015-2018), Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) membantu pemerintah daerah membangun 300 unit jembatan gantung, dimana pada tahun 2015 sebanyak 10 unit sepanjang 774 meter dengan anggaran sebesar Rp 210,57 miliar. Lalu di tahun 2016 sebanyak 7 unit sepanjang 720 meter dengan anggaran sebesar Rp 19,3 miliar. 

Selanjutnya pada tahun 2017 sebanyak 13 jembatan sepanjang 814 meter dengan anggaran sebesar Rp 38,28 miliar. Dan di tahun 2018, 130 jembatan sepanjang 9.290 meter selesai dibangun dengan anggaran sebesar Rp 530,43 miliar.

Jembatan gantung dirancang secara matang, mulai dari pemilihan material hingga penerapan teknologi yang berkualitas. Penggunaan material jembatan gantung seperti baja, kabel, dan baut juga menggunakan produk dalam negeri buatan Indonesia.

Dibangunnya jembatan gantung merupakan usulan dari Pemerintah Daerah (Pemda Provinsi/Kabupaten/Kota) setempat, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), TNI, dan DPRD yang diajukan kepada Kementerian PUPR dengan mempertimbangkan kondisi wilayah, sosial, ekonomi, potensi wilayah, dan kesesuaian lokasi, manfaat, dan urgensi pembangunan jembatan. []

Berita terkait
PUPR Bangun Jembatan Lengkung Pertama di Indonesia
Kementerian PUPR sedang membangun Jembatan Sei Alalak di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. Jembatan lengkung pertama yang dimiliki Indonesia.
Manfaat Program Pamsimas PUPR di Martapura Kalsel
Kementerian PUPR tengah melakukan program pembangunan infrastruktur kerakyatan seperti Pamsimas di Martapura Kalsel.
PUPR Rampungkan Jembatan di Papua Barat
PUPR segera merampungkan perencanaan pembangunan jembatan yang menghubungkan Manokwari-Pulau Mansinam, Provinsi Papua Barat
0
Indonesia Akan Isi Kekurangan Pasokan Ayam di Singapura
Indonesia akan mengisi kekurangan pasokan ayam potong di Singapura setelah Malaysia batasi ekspor daging ayam ke Singapura