Medan - Arus balik libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021 melalui Bandara Kualanamu Internasional Airport (KNIA) Deli Serdang, Sumatra Utara, mencapai puncaknya pada Minggu 3 Januari 2021. Sebanyak 15 ribu lebih penumpang yang menggunakan jasa penerbangan di bandara ini.
Pelaksana Asisten Manager Humas Bandara Internasional Kualanamu, Ovi menuturkan, puncak arus balik terjadi pada 3 Januari 2021, total penerbangan 143 dengan total penumpang mencapai 15.099 penumpang. "Untuk puncak arus mudik terjadi pada 23 Desember 2020 dengan total penerbangan 160 dan total penumpang sebanyak 15.789. Realisasi ekstra flight sampai dengan 2 Januari 2021 mencapai 69 flight dengan total pax 4.769," tutur Ovi, Minggu 3 Januari 2021.
Baca Juga:
Dia mengatakan, pada Nataru kali ini terjadi penurunan penerbangan dan penumpang bila dibandingkan dengan Nataru tahun sebelumnya. "Penerbangan pada Nataru kali ini ada penurunan sekitar 31 persen dibandingkan dengan Nataru sebelumnya. Begitu juga dengan penumpang mengalami penurunan 53,4 persen bila dibandingkan dengan Nataru tahun sebelumnya," terang Ovi.
Penerbangan pada Nataru kali ini ada penurunan sekitar 31 persen dibandingkan dengan Nataru sebelumnya.
Ovi mengakui, jumlah penerbangan dan penumpang mengalami kenaikan bila dibandingkan dengan hari biasa di bulan November 2020. "Untuk perbandingan libur Nataru ini dengan hari biasa atau di bulan November 2020, ada kenaikan penerbangan 41,6 persen dan penumpang 43,7 persen," jelasnya.
Executive General Manager, Djodi Prasetyo sebelumnya mengatakan, Angkasa Pura II selaku pengelola Bandara Kualanamu Internasional memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat pada masa libur Nataru ini.
Baca Juga:
Adapun bentuk upaya memastikan penerapan protokol kesehatan yang ketat di area bandara, yaitu patroli petugas untuk memantau penerapan jaga jarak minimal 2 meter pada area check-in counter, security checkpoint, imigrasi, boarding lounge, garbarata, area baggage claim serta area tunggu transportasi publik.
Kemudian pembersihan pada fasilitas-fasilitas yang biasa disentuh oleh pengguna jasa dilakukan secara berkala dengan menggunakan cairan disinfektan. Memastikan ketersediaan hand sanitizer di area bandara, dan berbagai kegiatan lain yang termasuk dalam protokol kesehatan bandara yang dibuat perusahaan.
"Penggunaan teknologi juga dilakukan melalui Terminal Operation Control Center yang berfungsi untuk mengendalikan dan memonitor operasional bandara secara realtime dan memastikan penerapan protokol kesehatan diaplikasikan dengan efektif. Selain itu diterapkan juga virtual customer service, dan fasilitas touchless lainnya," kata Djodi. []