Tegal - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tegal, Jawa Tengah memeriksa mahasiswa yang baru pulang dari China, Ahmad Yusuf Faishol 21 tahun. Pengecekan kesehatan warga Desa Lemah Duwur, Kecamatan Adiwerna itu untuk mengetahui ada tidaknya indikasi terinveksi virus corona.
Sekaligus sebagai langkah deteksi dini untuk mengantipasi penularan virus corona yang sedang mewabah di China. Pemeriksaan dilakukan empat petugas dari Dinkes dan Puskemas Adiwerna, begitu Yusuf sampai di rumah orangtuanya, Rabu petang, 29 Januari 2020.
Kepala Seksi Surveillance dan Imunisasi Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinkes Kabupaten Tegal, Eko BP Prabowo mengatakan, hasil pemeriksaan menunjukkan Yusuf tidak terindikasi terkena viru corona. "Hasil pemeriksaan, kesimpulannya negatif," kata Eko.
Kami imbau untuk mengurangi interaksi dan untuk tidak keluar rumah dulu.
Meski begitu, Eko menyatakan pihanya akan tetap melakukan pemantauan terhadap Yusuf selama 14 hari setelah pemeriksaan. Hal ini untuk mengantisipasi munculnya keluhan atau gejala yang mengarah ke penyakit yang disebabkan virus asal Wuhan selama kurun waktu itu.
"Setelah pemeriksaan, tenaga kesehatan setempat nanti akan melakukan observasi selama 14 hari ke depan," ujarnya.
Adapun pemeriksaan yang dilakukan, Eko menjelaskan, meliputi pemeriksaan fisik mulai dari suhu tubuh, tensi darah, denyut nadi, hingga pernapasan dan seputar keluhan yang dirasakan.
"Hasil pemeriksaan, suhunya tidak mencapai 36 derajat celcius. Kalau keluhan yang dirasakan hasilnya negatif batuk, pilek, sakit mata, sesak napas, sakit perut. Kemudian yang bersangkutan juga tidak sedang mengonsumsi obat-obatan," jelas Eko.
Dalam pemeriksaan itu, Eko juga mengimbau pihak keluarga untuk sementara, selama 14 hari, mengurangi interaksi dengan Yusuf. Selain itu, Yusuf juga disarankan untuk tak beraktivitas di luar rumah selama masa observasi. "Kami imbau untuk mengurangi interaksi dan untuk tidak keluar rumah dulu," ujar Eko.
Sebelumnya diberitakan, seorang warga Kabupaten Tegal, Jawa Tengah, Ahmad Yusuf Faisol, yang kuliah di China pulang ke Indonesia karena merebaknya virus corona. Orangtua warga Desa Lemah Duwur, Kecamatan Adiwerna itu khawatir dengan kondisi anaknya.
Yusuf merupakan mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Hangzhou, sebelumnya tertulis Guangzhou. Pemuda 21 tahun itu sudah menempuh pendidikan di Negeri Tirai Bambu selama sekitar empat tahun.
Ibu Yusuf, Atika 50 tahun mengatakan anaknya memutuskan untuk pulang setelah munculnya virus corona di China. "Di sana katanya pada pulang semua. Saya juga khawatir banget apalagi di TV ramai," sebut dia. []
Baca juga:
- Ilmuwan Australia Kembangkan Virus Corona Baru
- Apple Batasin Pergi ke China Gara-gara Virus Corona
- Netizen Jangan Sebarkan Hoaks Virus Corona