Jakarta - PSS Sleman nyaris memenangkan pertandingan tandang saat melawan Borneo FC di kompetisi Shopee Liga 1 2019. Dalam duel di Stadion Segiri, Samarinda, Minggu 4 Agustus 2019, PSS bermain imbang 2-2 melawan Borneo FC.
Gagal meraih tiga poin untuk kali kedua secara berturut-turut di laga away tak membuat PSS kecewa. Hanya, tim Elang Jawa sesungguhnya berpeluang menang di Samarinda.
Bagaimana tidak, dua peluang emas menjelang akhir pertandingan yang diperoleh Yevhen Bokhashvili dan Brian Ferreira gagal membuahkan gol. Padahal bila sedikit lebih tenang, peluang itu bisa dikonversi menjadi gol.
Banyak instruksi pelatih yang tidak sesuai. Pemain seperti keluar jalur karena mereka bermain tidak seperti yang saya harapkan. Bisa jadi ini disebabkan kondisi cuaca atau kebugaran pemain. Ini membuat permainan kami menjadi lamban
"Kami mendapat dua peluang emas di menit terakhir. Sayang peluang itu tidak bisa dimanfaatkan. Ini tampaknya bukan rejeki kami. Meski demikian, kami tetap bersyukur bisa mengambil satu poin," tutur pelatih PSS Seto Nurdiyantoro.
PSS menunjukkan konsistensinya saat kembali melakoni laga tandang. Setelah menaklukkan tuan rumah Madura United 1-0, PSS melanjutkan tren positif itu saat tandang ke Borneo FC. Padahal, PSS menjalani pertandingan dengan jadwal yang cukup berdekatan. Apalagi, tim menggunakan transportasi darat saat menyambangi Madura United.
Melewati Hambatan
Namun juara Liga 2 2019 ini mampu melewati hambatan itu. Hanya, Seto mengakui tim akhirnya dihadapkan pada kebugaran pemain. Meski demikian, PSS mampu mengimbangi Borneo FC. Bahkan mereka unggul lebih dulu saat Ferreira mencetak gol menjelang akhir babak pertama.
PSS sesungguhnya berusaha mempertahankan keunggulan 1-0 itu. Namun serangan pemain Borneo FC akhirnya tak bisa dibendung. Di menit 71, bek Nur Diansyah mencetak gol yang menyamakan kedudukan,
Bahkan tuan rumah berbalik unggul 2-1 setelah Renan da Silva menaklukkan kiper Ega Rizky lewat gol cantik di menit 80. Gol berawal dari upaya pemain PSS yang hendak membuang bola saat terjadi kemelut di depan area penalti. Hanya bola jatuh di kaki Renan yang berdiri di luar kotak penalti. Pemain asal Brasil ini kemudian melepaskan tendangan keras yang gagal diselamatkan Ega,
Dalam posisi unggul, Borneo justru menghadapi tekanan dari PSS. Saat pertandingan tersisa dua menit, PSS sukses menyamakan kedudukan melalui Yevhen. Saat melakukan penetrasi ke daerah penalti Borneo FC, penyerang asal Ukraina ini membuat gerakan tidak terduga dan melepaskan tendangan langsung ke gawang. Kiper Nadeo Argawinata ternyata tidak menduga dengan aksi Yevhen dan terlambat mengantisipasi bola yang meluncur ke gawangnya.
Di menit-menit terakhir, dua peluang dari pemain PSS gagal membuahkan gol. Skor akhir tetap 2-2 di pertandingan itu.
Meski cukup puas dengan hasil itu, namun Seto mengakui tim bermain tidak sesuai dengan instruksi dia. Mantan pemain tim nasional pada 2000-an ini menyebutnya sebagai keluar jalur.
"Banyak instruksi pelatih yang tidak sesuai. Pemain seperti keluar jalur karena mereka bermain tidak seperti yang saya harapkan. Bisa jadi ini disebabkan kondisi cuaca atau kebugaran pemain. Ini membuat permainan kami menjadi lamban," kata Seto lagi.
Sementara, kapten Bagus Nirwanto menuturkan bila tim tidak bermain seperti biasanya. Diakui dia tim sempat mengikuti irama permainan lawan sehingga mereka mengalami kesulitan.
"Kami kurang cepat bermain. Ini mungkin karena kami terpengaruh dengan permainan lawan. Komunikasi antarpemain juga menjadi kendala. Namun kami bersyukur bisa mengambil poin di laga ini," ucap Bagus.
Hasil imbang itu menjadikan PSS yang sudah menyelesaikan 12 pertandingan bertahan di peringkat lima dengan poin 17. Sama dengan Persebaya Surabaya, namun PSS unggul head-to-head.
Sebaliknya, Borneo berada di posisi tujuh dengan poin 16. Mereka juga baru menyelesaikan 10 pertandingan di liga. []
Baca juga:
