Yogyakarta - Kompetisi Liga 2 bakal digelar dengan jadwal yang padat. Klub-klub pun sudah mengantisipasinya. Termasuk PSIM Yogyakarta yang mempersiapkan pemain agar tidak kelelahan saat mengarungi kompetisi
Rotasi pemain menjadi pilihan paling tepat untuk menjaga kebugaran pemain. Hal itu yang dilakukan pelatih PSIM Seto Nurdiyantoro untuk mengantisipasi jadwal dengan pertandingan yang padat.
Kompetisi Liga 2 yang diikuti 24 tim terbagi menjadi 4 grup di babak penyisihan. Hanya 2 tim teratas dari masing-masing grup yang lolos ke babak 8 besar.
Apalagi waktu kami latihan juga kurang lebih satu bulan. Jadi kami memang butuh pemain inti dan cadangan dengan kualitas merata dan tidak timpang
PSIM yang bermain di Pekanbaru pun bakal menghadapi jadwal pertandingan yang tidak kalah padat. Pasalnya liga digulirkan kembali dengan tenggat waktu yang hanya 3 bulan, mulai dari 5 Oktober hingga 5 Desember 2020.
Persoalannya bila bila kualitas pemain inti dan cadangan atau pelapis jomplang, maka Seto bakal kesulitan merotasi pemain. Dia mungkin bisa melakukannya, namun kualitas tim bakal berbeda.
Ini yang diantisipasi Seto dengan membuat lebih rata kualitas pemain inti dan cadangan. Dengan demikian rotasi pemain bisa berjalan mulus dan kualitas tim yang berubah banyak.
"Kami menyiapkan program ekstra latihan. Teknisnya, kami akan memilah-milah pemain. Kami kelompokkan pemain dari kekurangannya. Apakah mereka kurang bagus untuk kecepatan, tenaga, kekuatan, dan aspek lainnya. Dalam satu minggu, kami agendakan ekstra latihan 2 sampai 3 kali," kata pelatih fisik PSIM, Asep Ardiansyah di Yogyakarta, Rabu, 16 September 2020.
Menurut Asep, cara yang dilakukan tersebut merupakan gagasan dari pelatih Seto. Pertimbangannya tak lain jadwal pertandingan yang cukup padat yang dijalani pemain.
"Itu siasat dari pelatih Seto bagaimana kondisi dan teknik serta pemahaman taktik pemain bisa merata. Apalagi saya melihat jeda antarpertandingan memang cukup singkat. Tim mungkin bisa bertanding setiap 3 hari," ujar dia.
"Apalagi waktu kami latihan juga kurang lebih satu bulan. Jadi kami memang butuh pemain inti dan cadangan dengan kualitas merata dan tidak timpang," kata mantan pelatih fisik PSS Sleman itu.
Baca juga:
Latihan Perdana PSIM Yogyakarta, Fisik Pemain Bagus
Pisah dengan Persis, PSIM Yogyakarta Tetap Waspada
Menurut dia tim pun memanfaatkan fasilitas penunjang di mes pemain seperti lapangan futsal. Lapangan itu paling tidak bisa digunakan sebagai tempat latihan. Pemain juga bisa bermain futsal untuk menjaga kondisi saat tidak ada latihan.
Lebih lanjut disinggung soal kondisi fisik pemain, Asep mengatakan jika secara umum menunjukkan progres positif. Fisik mereka kian meningkat. Apalagi, selama libur kompetisi karena pandemi Covid-19 pemain bisa menjaga fisik melalui latihan mandiri.
"Progres pemain sudah mulai terlihat. Kondisi fisik mereka mulai meningkat. Itu terlihat ketika simulasi game, maupun setiap sesi latihan," kata dia menegaskan. []