Jakarta - Asisten Daerah Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, Anthon Gunawan, mengatakan resepsi pernikahan tetap boleh dilaksanakan selama diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Serang.
Sanksi-sanksi bagi badan usaha, bisa dicabut perizinannya apabila melanggar protokol kesehatan dalam PSBB.
"Sebagaimana tadi disampaikan oleh pak wali kota bahwa Peraturan Walikota (Perwal) 18, Perwal 30, sampai kepada Perwal 36 Tahun 2020 ini, kita menerapkan pembatasan terhadap pelaksaan perkonomian artinya tidak sama sekali dihentikan tetap bisa berjalan," ucap Anthon saat diwawancara Tagar TV, Jumat, 18 September 2020.
Ia mengatakan, untuk kegiatan seperti resepsi pernikahan, dibatasi kapasitas gedung atau tempat resepsinya 30 persen dari kapasitas gedung.
"Selain itu, protokol kesehatannya juga mulai dari tempatnya, terus penyajian, segala macem terkait dengan resepsi itu kita sudah atur," ucapnya.
Sebelumnya, Pemerintah Kota (Pemkot) Serang, Banten tengah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sejak 10 September 2020 sampai 24 September 2020.
Terkait PSBB, kata dia, bagi masyarakat yang tidak memakai masker, petugas akan memberikan sanksi sosial, seperti menyapu di tempat fasilitas umum, dan bagi yang masih berusia muda mulai dari lari dan push up. Sementara, untuk para pelaku usaha yang melanggar protokol kesehatan, sanksinya bisa lebih tegas.
"Sanksi-sanksi bagi badan usaha, bisa dicabut perizinannya apabila melanggar protokol kesehatan dalam PSBB," ucap Anthon.[]
