Bogor - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan jumlah pengguna kendaraan umum turun drastis pada pekan pertama pemberlakuan Pembatasan Sosial Bersekala Besar (PSBB) periode kedua di ibu kota.
Hal itu disampaikan Anies setelah menerima sumbangan dua ribu alat uji cepat pengecekan Covid-19 atau rapid test dari Rumah Sakit Siloam Jakarta.
Tentu kita akan dorong dan ini pun sudah mulai nampak dampaknya.
"Kita menyaksikan penurunan penggunaan kendaraan umum sampai 88 persen, jadi tinggal 12 persen yang pakai kendaraan umum," kata Anies di Balai Kota Jakarta, Selasa, 28 April 2020.
Baca juga: Anies Baswedan Sindir Kegagalan Negara Cegah Covid-19
Hal yang sama terjadi pada pengguna kendaraan pribadi. Menurutnya, jalan-jalan di Jakarta semakin sepi dari kendaraan pribadi setelah memasuki PSBB jilid dua.
"Kendaraan pribadi masih ada sekitar 46 persen. Artinya, menurun sekali dibanding sebelumnya. Tentu kita akan dorong dan ini pun sudah mulai nampak dampaknya," ujarnya.
Tapi mengenai penurunan jumlah ini, kata Anies, tak lantas menjadikan masa pagebluk virus corona di Jakarta langsung usai. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat tetap patuh pada PSBB, untuk memutus rantai persebaran Covid-19.
"Jadi saya ingin sampaikan kepada semua, jangan anggap kita sudah merdeka dari Covid-19, perjuangan masih terus. Kemudian disiplin tetap jangan bepergian kecuali esensial, gunakan masker kapan pun di manapun, jangan lepas maskernya karena kalau kita bisa: karantina wajah kita lewat masker itu sudah sangat bagus sekali," katanya.
Baca juga: Anies Bikin 3 Kebijakan Keringanan Pajak Selama PSBB
Selain itu, mantan rektor Paramadina itu mengumumkan terjadinya perlambatan angka kasus positif virus corona di wilayahnya. Menurutnya, perlambatan ini merupakan pertanda kasus corona bakal menurun dalam waktu dekat.
Hal senada diumumkan Ketua Tim Gugus Penanggulangan Covid-19 Doni Munardo pada Senin, 27 April 2020. Dia mengatakan kurva kasus positif harian di ibu kota mengalami stagnan.
Menurut Doni, perkembangan ini menunjukkan PSBB berjalan efektif di Jakarta. Protokol yang diinisiasi oleh Pemerintah Pusat ini telah diterapkan di Jakarta sejak 10 April atau dua pekan silam.
Namun, Anies enggan berkomentar panjang ketika ditanya wartawan terkait dampak efektifitas PSBB di Jakarta. Dia menanti kondisi Jakarta memasuki masa aman dari corona sebelum mengambil kesimpulan.
"Itu nanti saja dulu, sampai semuanya safe," kata Anies Baswedan. []