Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Datangkan Ahli China

Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mengunjungi lokasi pengerjaan konstruksi Tunnel 2 Kereta Cepat Jakarta-Bandung.
Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. (Foto: Tagar/Dok KCJB)

Jakarta - Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, mengunjungi lokasi pengerjaan konstruksi Tunnel 2 Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Dalam kesempatan itu, Luhut membeberkan sejumlah tantangan teknis dalam proyek KCJB.

PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) sampai mendatangkan 17 ahli penggalian atau grouting dari China. Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi menjelaskan, Tunnel 2 Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini memang memiliki tantangannya tersendiri. Tunnel 2 memiliki tantangan geografis yang tinggi, karena lokasinya berada di area clay shale atau mirip seperti tanah lempung.

"Tunnel 2 memang salah satu titik tersulit. Lokasinya berada di area clay shale yang karakteristik tanahnya mudah lapuk apabila terekspos saat penggalian berlangsung. Untuk itu, diperlukan kehati-hatian dalam pengerjaannya dan tidak bisa dilakukan secara terburu-buru," kata Dwiyana dalam keterangan resmi belum lama ini.


Kesulitan pembangunan terowongan ini juga semakin kompleks karena berada di area clay shale atau jenis tanah dengan karakteristik yang sangat mudah melapuk apabila terkena air.


Dalam penanganan Tunnel 2 tersebutlah terjadi transfer teknologi antara tenaga ahli tunnel dan grouting dari China, dengan tenaga ahli lokal yakni dari ITB. Menurutnya, para tenaga ahli dari China ataupun ITB berkolaborasi menangani tantangan geografis di Tunnel 2.

"Saat turun dari kereta inspeksi, saya menyaksikan sendiri bagaimana terowongan yang memiliki total panjang 1.052 m ini adalah salah satu struktur konstruksi yang punya tantangan geografis cukup tinggi," ucap Luhut.

Belum lagi, lanjut Luhut, terowongan 2 juga merupakan terowongan single-hole double track dengan kedalaman terkubur maksimum sedalam 53,6 m. 

"Kesulitan pembangunan terowongan ini juga semakin kompleks karena berada di area clay shale atau jenis tanah dengan karakteristik yang sangat mudah melapuk apabila terkena air dan terekspose penggalian pada saat konstruksi," kata Luhut.

Karena itu, Luhut merasa pekerjaan tersebut perlu dilakukan dengan kehati-hatian dan kecermatan yang tinggi. Pertimbangan berbagai faktor keselamatan perlu diperhatikan secara serius mengingat pembangunan semacam ini belum pernah dilakukan sebelumnya. 

"Karena untuk membenahi hal tersebut akan dilakukan proses penyuntikan sejumlah bahan cor ke dalam tanah untuk memadatkan struktur tanah yang ada nantinya," ujarnya. []

Berita terkait
Luhut: Larangan Belum Dicabut, Ekspor Hanya untuk yang Sudah Memenuhi Kewajiban
Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan memimpin rakor terkait Larangan Ekspor Batubara dan Pemenuhan Batubara PLN.
Menko Luhut Bertemu Menteri Perdagangan Jepang Koichi, Ini yang Dibahas
Pertemuan itu membahas tentang potensi kerja sama di bidang green energy, perikanan, lingkungan dan industri petrokimia.
Ini Kata Luhut Soal Solusi Suplai Batu Bara PLN
Terkait solusi jangka menengah, Menko Luhut juga meminta tim lintas K/L menyiapkan solusi Badan Layanan Umum (BLU) untuk pungutan batu bara.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina