Jakarta - Indonesia sedang menyusun protokol penanganan virus corona. Salah satunya bakal mengawasi kedatangan warga negara asing (WNA) ke Tanah Air dari 135 pintu masuk di wilayah perbatasan.
"Pertama, penyusunan protokol penanganan kasus Covid-19 dari orang dalam pemantauan (ODP) hingga sehat kembali. Kemudian langkah kedua membentuk protokol penanganan orang-orang yang masuk dari luar negeri di beberapa pintu perbatasan," kata Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu, 4 Maret 2020.
Direktoral Jenderal (Dirjen) Bea Cukai juga perlu menjelaskan kelangkaan bahan baku impor masker.
Dia melanjutkan, protokol ketiga berisi pola komunikasi yang akan dihadirkan Kementerian Dalam Negeri (Mendagri) dan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Menkominfo). Selain itu, kata Moeldoko, Kementerian Agama (Kemenag) atau Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud) akan menghadirkan protokol bagi pendidikan.
"Misalnya, melalui akses atau jaringan pesantren-pesantren dan sebagainya. Selain itu, Direktoral Jenderal (Dirjen) Bea Cukai juga perlu menjelaskan kelangkaan bahan baku impor masker," ujar dia.
Moeldoko mengatakan protokol ini melalui beberapa langkah pembuatan. Nantinya setelah tersusun bakal dijalankan dengan tugas pokok dan fungsi kementrian masing-masing. Dia menyebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menekankan kepada pengawasan 135 pintu masuk di wilayah perbatasan Indonesia.
Seperti diketahui, KSP berperan sebagai Pusat Informasi Terpadu (Pinter) Covid-19 sejak awal Februari. Peran penting ini sudah dilakukan sejak awal adanya kasus virus corona. Hal ini dilakukan untuk membuktikan penanganan dan antisipasi terhadap virus corona sudah dilakukan pemerintah untuk melindungi rakyat Indonesia. []