Protes Pencopotan APK Prabowo-Sandi, Emak di Semarang Pasang Baliho Lebih Besar

Seorang warga di Semarang, Jawa Tengah, memprotes keras pencopotan paksa sebuah baliho Prabowo-Sandi di halaman rumahnya.
Pemasangan baliho tersebut sebagai bentuk protes atas pencopotan baliho serupa di rumah Habibah yang lain di Jalan Brigjen Katamso No 30. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang (Tagar 21/12/2018) - Seorang warga di Semarang, Jawa Tengah, memprotes keras pencopotan paksa sebuah baliho Prabowo-Sandi di halaman rumahnya. Endang Habibah Manullah (46) menuduh penertiban alat peraga kampanye (APK) oleh Satpol PP Kota Semarang tersebut tidak mendasar.

Endang protes lantaran posisi baliho ada di dalam pagar rumahnya bukan di tepi jalan raya. Dan baliho itu diklaimnya sudah memiliki ijin. 

"Saya tanya petugasnya, hanya dijawab mengikuti perintah," ujar Habibah Manullah, Jumat (21/12).

Ditemui di kediamannya di Jalan dr Sutomo No 53, Habibah mengaku pencopotan APK Prabowo-Sandi terjadi di rumahnya yang lain, di Jalan Brigjend Katamso No 30, 13 Desember lalu.

"Yang di Brigjen Katamso itu posko Emak-Emak Merah Putih, baliho Pak Prabowo-Sandi diturunkan paksa satpol PP, bahkan pakai truk crane segala pada malam hari," beber dia.

Informasi yang didapat Habibah, pencopotan baliho ukuran 1,5 x 2,5 meter karena akan ada kegiatan politik skala besar di Panti Marhaen. Kebetulan rumahnya di Brigjen Katamso berdekatan dengan markas PDI Perjuangan Jawa Tengah, hanya terpaut 4 nomor rumah.

"Rumah saya nomor 30, itu (Panti Marhaen) kan nomor 26, dekat tapi ada jarak dengan rumah saya. Kalau ada acara ya silakan, saya juga tidak menggangu. Tapi kok sampai baliho saya dicopot," protesnya.

Sempat mengadukan persoalan itu ke Bawaslu dan KPU Kota Semarang namun tidak ada tindaklanjutnya. Jengkel, wanita paruh baya ini memasang baliho yang lebih besar, ukuran 5 x 4 meter di kediamannya yang lain di Jalan dr Sutomo No 53, di seberang RSUP Kariadi.

"Saya sekalian pasang permanen di rumah ini (dr Sutomo No 53)," tegas dia.

Tak hanya itu, Kamis (20/12) sekitar pukul 13.00 WIB, Habibah menggelar aksi tunggal di depan rumahnya di Jalan dr Sutomo. Dengan latar belakang baliho besar bergambar Prabowo-Sandi besar, emak-emak ini mengacungkan salam dua jari dan lantang meneriakkan 2019 ganti presiden ke setiap pengendara yang melintas.

Aksi Habibah direkam dalam video berdurasi sekitar 14 detik dan viral di grup WhatsApp maupun media sosial. 

"Saya mengidolakan Pak Prabowo dan tergabung dalam kelompok Emak-Emak Merah Putih (relawan pemenangan Prabowo-Sandi)," pungkas Habibah. (ags)

Berita terkait