Jakarta – Selain nyinyir membela pemerintah untuk menangkap para pentolan FPI, Denny Siregar juga mulai menyinggung perang yang terjadi di Timur Tengah. Menurut pegiat media sosial dengan ratusan ribu pengikut itu, ormas adalah alat propaganda yang digunakan Amerika Serikat untuk mengadu domba.
“Satu yang saya pelajari dari Suriah. Ketika Bashar akhirnya sadar bahwa dia tidak tegas dalam tangani ormas-orams radikal yang kelak jadi pemberontak, dia pake tangan besi. Dan jatuhlah korban-korban dari ormas yang di-framing bahwa mereka dizolimi. Di saat itulah, AS berikan sanksi ekonomi ke Suriah,” cuit Denny Siregar dalam akun Twitter-nya, Kamis, 10 Desember 2020.
Denny kemudian mengaitkan perang yang terjadi di Suriah dengan kekayaan alam Indonesia. Menurutnya, ada kesamaan pola yang terjadi antara kedua negara ini.
“Suriah perang karena perebutan jalur pipa gas. AS menggunakan ormas radikal berbaju agama sebagai proxy untuk menjatuhkan Bashar Assad. Indonesia produsen dan punya cadangan nikel terbesar di dunia. Model awal keributannya sama. Proxy-nya ormas radikal. Bersiaplah,” imbuh Denny.
Penulis Buku Tuhan dalam Secangkir Kopi ini menyebut kekayaan alam Indonesia akan menjadi rebutan negara besar untuk membangun pangkalan militer.
“Produksi nikel Indonesia terbesar di dunia. Ini mengagumkan sekaligus menakutkan, karena akan terjadi perebutan dominasi 2 negara besar di dunia. Dan AS akan manfaatkan ormas radikal sebagai proxy-nya untuk membuat kerusuhan. Sesudah rusuh, mereka akan bangun pangkalan militer di sini,” tuturnya.[]