Jakarta - Korea Utara (Korut) mengancam Dewan Keamanan PBB yang mengkritik program nuklir mereka. Pyongyang mengatakan lembaga internasional itu harus memikirkan konsekuensinya.
"Di masa yang datang lebih baik Dewan memikirkan konsekuensi yang akan terjadi bila mencoba melanggar kedaulatan (Korut)," kata pejabat Kementerian Luar Negeri Korut Jo Chol Su seperti dikutip the Hill, Senin, 4 Oktober 2021
Sebelumnya, Paris mengungkapkan kekhawatiran mengenai program nuklir Pyongyang dan mendesak agar negara itu dilarang menembakan rudal. Tampaknya, Pyonyang mengeluarkan ancaman itu untuk menanggapi pernyataan yang dibagikan Prancis
Utusan Khusus Korut di PBB Kim Song belum lama ini meminta Amerika Serikat (AS) untuk berhenti mengambil kebijakan 'memusuhi' agar Korut dapat bergabung kembali dalam perundingan denuklirisasi Semenanjung Korea.
"Namun penilaian kami pada tahap ini tidak ada prospek bagi AS untuk benar-benar menarik kebijakan yang memusuhi," kata Kim.
Di masa yang datang lebih baik Dewan memikirkan konsekuensi yang akan terjadi bila mencoba melanggar kedaulatan (Korut).
Media Korut juga telah menyebarkan pernyaraan dari Jo yang menuduh Dewan Keamanan menggunakan standar ganda karena tidak memperlakukan Korut sama dengan AS dan sekutu-sekutunya.
Sebenarnya, di bawah resolusi Dewan Keamanan, Korut dilarang terlibat dalam aktivitas rudal balistik. Tapi pada September 2021, Korut tetap menggelar uji coba dengan menembakan dua rudal ke laut.
Pekan lalu Korut juga menggelar uji coba rudal anti-pesawat. Media Pyongyang mengatakn, uji coba tersebut dilakukan untuk tujuan praktis.
"Dalam mempelajari dan mengembangkan berbagai sistem rudal anti-pesawat yang prospektif," kata mereka. []
Baca Juga :
- 2 Pemimpin Korea Utara Sebelum Kim Jong Un
- Kudeta, Jenderal Korut Dilempar ke Tangki Isi Piranha
- Profil Kim Jong Un, Koleksi Sepatu Nike dan Humoris
- Bunuh Keluarga dan 2 Tindakan Kontroversial Kim Jong Un