Program Jalan Tol Jokowi untuk Menyatukan Nusantara

Program yang dikembangkan Presiden Jokowi untuk menyatukan Nusantara adalah dengan jaringan jalan tol, tol laut, tol langit dan bandara
Presiden Jokowi resmikan ruas jalan tol trans-Sumatera Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung di gerbang tol KM 240, Kabupaten Mesuji, Provinsi Lampung, 15 November 2019, didampingi Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri BUMN Erick Thohir, Mensesneg Pratikno, dan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi. (Foto: Tagar/presidenri.go.id).

“Ah, jalan tol itu ‘kan hanya untuk orang kaya. Orang miskin tidak menikmati jalan tol.” Ini dikatakan oleh seorang pemuda di Kotabumi, Lampung Utara, Lampung, menanggapi program Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang membangun jalan tol. Ketika itu (2016) penulis diminta memberikan wawasan tentang jurnalistik kepada relawan yang tergabung dalam Bara JP (Barisan Relawan Jokowi Presiden).

Di tahun ketiga pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Wapres Jusuf Kalla pembangunan jalan tol sedang digencarkan. Jokowi membandingkan panjang tol di Indonesia dan negara lain, seperti China, sangat jomplang. Padahal, jalan tol sebagai infrastruktur merupakan salah satu faktor yang mendorong investasi.

Sampai Jokowi dilantik jadi presiden ke-7 tahun 2014 panjang jalan tol di Indonesia hanya 780 km. Ini dihitung sejak tahun 1978 ketika Indonesia membangun jalan tol pertama yaitu jalan tol Jagorawi (Jakarta-Bogor-Ciawi) sepanjang 59 km. Bandingkan dengan China pada kurun waktu yang sama sudah mengoperasikan jalan tol sepanjang 280.000 km.

1. Ada 54 Ruas Jalan Tol yang Sudah Beroperasi

Pendapat dan pola pikir sebagian warga termasuk pemuda tadi sah-sah saja, tapi mereka tidak memahami filosofi yang dipakai Jokowi sebagai pijakan dalam membangun jalan tol. Dalam aspek transportasi jalan tol memperpendek jarak dan menghindari perpotongan sehingga kendaraan bermotor, dalam hal ini roda empat dan lebih, bisa melaju dengan cepat. Lewat jalan tol mengurangi biaya jika dibandingkan dengan lewat jalan nontol. Jarak lebih panjang dan disergap kemacetan.

Maka, sangat beralasan kalau kemudian Jokowi/JK menggenjot pembangunan jalan tol dalam lima tahun pemerintahannya. Jokowi menugaskan Kementerian BUMN dan PUPR untuk meningkatkan investasi infrastruktur khusunya jalan tol.

Jika pemerintah tidak segera membangun jalan tol, bandar udara (Bandara), pelabuhan, serta powerplant (pembangkit tenaga listrik), maka mobilitas pergerakan logistik barang dan jasa ke seluruh penjuru Tanah Air akan terhambat. Itu pulalah yang mendorong Jokowi membangun tol laut yang bagi sebagian orang dianggap membangun jalan tol di atas permukaan laut. Padahal, tol laut adalah jalur pelayaran kapal yang rutin dan terintegrasi dengan moda transpor lain ke berbagai kota di Tanah Air.

jalan tol terpanjang10 Jalan tol terpanjang sampai 10 Juli 2020 (Dok Tagar/Syaiful W. Harahap)

Prediksi Kementerian PUPR sampai akhir tahun kelima pemerintahan Jokowi/JK panjang jalan tol yang beroperasi di Indonesia mencapai 2.200 km. Dengan demikian pemerintahan Jokowi/JK membangun jalan tol sepanjang 1.420 km. Jika dihitung sampai pemerintahan kedua yaitu Jokowi/Ma’ruf Amin sampai 10 Juli 2020 dilaporkan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian PUPR, panjang jalan tol yang beroperasi di Indonesia mencapai 1.820,47 km pada 54 ruas jalan tol. Dengan panjang jalan tol ini Jokowi sudah membangun 1.040,47 km.

2. Jalan Tol sebagai Muara Jalan-jalan Raya

Padahal, sebelum pemerintahan Jokowi selama 36 tahun pembangunan jalan tol hanya 780 km. Dalam 6 tahun pemerintahan Jokowi dibangun 1.040,47 km jalan tol.

Pemuda tadi dan sebagian warga melihat yang perlu dibangun lebih dahulu adalah jalan desa, kabupaten atau kota, provinsi dan nasional. Tentu saja ini terjadi karena pemahaman yang tidak komprehensif tentang infrastruktur dan dibumbui dengan kebencian terhadap Jokowi (the haters). Bagi the haters semua yang dikerjakan Jokowi tidak benar alias salah.

Dalam rangkaian infrastruktur jalan raya semua bermuara ke jalan tol. Maka, biar pun jalan desa, kabupaten atau kota, provinsi dan nasional bagus tapi kalau tidak bermuara ke jalan tol mobilitas pergerakan logistik barang dan jasa ke seluruh penjuru Tanah Air tetap akan terhambat. Soalnya, jalan nasional pun akan terhambat dengan perpotongan jalan, seperti persimpangan dan lampu lalu lintas.

Ibarat saluran air untuk irigasi persawahan biar pun saluran-saluran tersier sudah baik tentu tidak akan ada air yang mengalir kalau saluran primernya tidak mengalirkan air. Maka, langkah pertama adalah membangun bendungan atau dam selanjutnya membangun saluran primer. Setelah ada saluran air primer tinggal menghubungkan saluran-saluran tersier ke pembagi yang terhubung dengan saluran primer.

3. Melebihi Panjang Jalan Raya Pos Daendels

Begitu pula dengan jalan raya. Langkah yang ditempuh Presiden Jokowi dengan membangun jalan tol merupakan cara yang realistis dalam menggerakkan pembangungan infrastruktur di sektor jalan. Ketika jalan tol melintas di satu daerah tentulah pemerintah daerah setempat akan membangun jalan ke pintu masuk jalan tol.

jalan pos vs jalan tol trans jawaJalan raya pos Daendels dan Jalan tol trans Jawa (Sumber: id.wikipedia.org)

Kini, dua abad setelah Gubernur-Jenderal Herman Willem Daendels membangun jalan raya pos (De Grote Postweg), tahun 1808, yang menghubungkan Anyer (Banten) sampai Panarukan (Jawa Timur) sepanjang 1.000 km, Presiden Jokowi akan menghubungkan Merak (Banten) sampai Pelabuhan Ketapang (Banyuwangi, Jawa Timur) sepanjang 1.350 km. Yang sudah beroperasi saat ini adalah Merak (Banten) - Mojokerto (Jawa Timur) sepanjang 1.150 km.

Di Pulau Sumatera beberapa ruas jalan tol sudah beroperasi, seperti Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung (Lampung dan Sumatera Selatan) yang merupakan jalan tol terpanjang saat ini, Medan-Kualanamu-Tebingtinggi (Sumatera Utara) dan Sigli-Banda Aceh (Aceh). Harapan Jokowi adalah dari ujung selatan Sumatera (Lampung) akan terhubung dengan jalan tol sampai ke ujung utara Sumatera (Aceh) sepanjang 2.974 km.

Di pulau-pulau lain juga jalan tol dibangun Jokowi. Di Pulau Kalimantan ada tol Balikpapan-Samarinda (Kalimantan Timur) sebagi bagian dari rencana jalan tol lintas Kalimantan. Di Sulawesi ada tol Makassar-Bandara Sulatan Hasanuddin (Sulewesi Selatan), lalu Manado-Bitung (Sulawesi Utara). Di Bali, NTB, NTT, Maluku dan Papua juga ada rencana pembangunan jalan tol.

Maka, Presiden Jokowi (akan) menyatukan Nusantara dengan jaringan jalan tol, tol laut dan tol langit (internet) serta bandar udara (bandara) yang juga dibangun di beberapa daerah (Bahan-bahan dari: BPJT Kementerian PUPR dan sumber-sumber lain. (Disclaimer: Artikel ini tidak terkait dengan dukung-mendukung dan sebagai relawan Jokowi karena murni sebagai tulisan dengan pijakan jurnalistik). []

Berita terkait
Percepatan Konektivitas Jasa Marga Kuasai Jalan Tol
Direktur Utama PT Jasa Marga (Persero) Tbk Subakti Syukur mendukung rencana Presiden Jokowi mempercepat pengembangan infrastruktur jalan tol.
PUPR Tawarkan Investasi Enam Proyek Jalan Tol
Jaga optimisme dan kesinambungan pembangunan infrastruktur, Kementerian PUPR tawarkan investasi 6 proyek jalan tol.
Pulihkan Ekonomi, Jokowi Genjot Proyek Tol Sumatera
Jokowi menginginkan percepatan pemulihan ekonomi nasional yang terpuruk akibat pandemi Covid-19. Caranya dengan menggenjot proyek jalan tol.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.