Jakarta - Pendakwah kondang Syekh Ali Jaber ditusuk orang tak dikenal saat mengisi acara di Lampung, pada Minggu sore, 13 September 2020. Dalam video yang beredar melalui pesan WhatsApp, Syekh Ali Jaber terlihat mendadak ditusuk saat sedang di atas panggung oleh seorang pemuda.
Dalam video yang berdurasi 2 menit 16 detik tersebut, terlihat Syekh Ali Jaber sedang berinteraksi dengan seorang wanita di atas panggung, kemudian tiba-tiba ada seorang pria tak dikenal langsung menghampirinya dan menyerangnya. Sontak para penonton yang hadir langsung berteriak dan mengamankan pria penyerang Syekh Ali Jaber tersebut.
Syekh Ali Jaber pun langsung dibantu mengobati lukanya oleh masyarakat setempat. Tangan kanan atas Syekh Ali Jaber terlihat mengeluarkan darah akibat penyerangan itu.
"Jadi benar ada kejadian penusukan dari seorang pelaku di tengah kegiatan masyarakat yang bersifat keagamaan dengan mengundang Syekh. Pas kegiatan itu, terjadi penusukan yang dilakukan seseorang yang tidak dikenal," kata Kabid Humas Polda Lampung Kombes Zahwani Pandra Arsyad saat dihubungi wartawan, Minggu, 13 September 2020.
Masyaallah, tabarakallah. Menjadi sebuah kebahagiaan dan kebanggaan bagi kami beserta keluarga saat pengajuan menjadi Warga Negara Indonesia telah diterima.
Diketahui, Syekh Ali Jaber diserang saat sedang berada di sebuah panggung saat mengisi acara Wisuda Tahfidz dan Tahfidziyah di Masjid Falahuddin, Bandar Lampung.
Berdasarkan informasi sementara, pria yang menyerang Syekh Ali Jaber bernama Alfin. Pelaku sempat dihakimi massa, lalu kemudian diamankan pihak kepolisian setempat.
Profil Syekh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber
Namanya sebagai pendakwah Islam sudah dikenal luas masyarakat Indonesia karena kerap muncul di layar kaca televisi. Penyampaian dakwahnya jelas dan menyejukkan membuat banyak orang terpikat. Berkat ketulusannya berdakwah di tanah air, Syekh Ali Jaber menjadi warga Negara Indonesia.
"Masyaallah, tabarakallah. Menjadi sebuah kebahagiaan dan kebanggaan bagi kami beserta keluarga saat pengajuan menjadi Warga Negara Indonesia telah diterima," kata Syekh Ali Jaber, Kamis, 23 Januari 2020.
Nama lengkapnya adalah Syekh Ali Saleh Muhammad Ali Jaber lahir di Madinah Arab Saudi pada Februari 1976. Ia merupaka anak pertama dari 12 bersaudara dan menikah dengan Umi Nadia, wanita Indonesia asal Lombok, NTB, dan dikaruniai seorang anak bernama Hasan.
Masa kecilnya dihabiskan dengan belajar ilmu agama dibawah asuhan langsung ayahnya. Ayahnya seorang pendakwah mendidik Syekh Ali Jaber agar dapat menjadi seperti dirinya.
Syekh Ali Jaber menghapalkan 30 juz Alquran pada usia anak-anak, 10 tahun. Pada usia 13 tahun, ia telah diamanahi menjadi imam masjid di salah satu masjid di Kota Madinah.
Pendidikan formalnya ditempuh di ibtidaiyah hingga aliyah di Madinah. Ia kemudian melanjutkan pendidikan khusus pendalaman Alquran kepada tokoh dan ulama ternama yang berada di Madinah dan luar Madinah.
Gurunya di antaranya Syekh Muhammad Husein Al Qari’ (Ketua Ulama Qira’at di Pakistan), Syekh Said Adam (Ketua Pengurus Makam Rasulullah), Syeikh Khalilul Rahman (Ulama Alquran di Madinah dan Ahli Qiraat), Syekh Khalil Abdurahman (seorang ulama ahlul Quran di Kota Madinah), Syeikh Abdul Bari’as Subaity (Imam Masjid Nabawi dan Masjidil Haram), Syeikh Prof. Dr. Abdul Azis Al Qari’ (Ketua Majelis Ulama Percetakan Al-Qur’an Madinah dan Imam Masjid Quba), dan Syeikh Muhammad Ramadhan (Ketua Majelis Tahfidzul Qur’an di Masjid Nabawi).
Sembari menimba ilmu, Syekh Ali Jabir juga tekun mengajar Ilmu Alquran di masjid tempat tinggalnya dan Masjid Nabawi serta dipercaya menjadi imam salat di salah satu masjid Kota Madinah.
Pada tahun 2008, Syekh Ali Jabir mengunjungi Indonesia, tepatnya di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), asal istrinya tinggal. Saat itu usianya menginjak 32 tahun. Di sana ia menjadi guru tahfidz (hapalan) Quran, Imam salat, khatib di Masjid Agung Al- Muttaqin Cakranegara Lombok, NTB, Indonesia.
Syekh Ali Jaber selanjutnya diminta menjadi Imam salat tarawih di Masjid Sunda Kelapa, Menteng, Jakarta sekaligus menjadi pembimbing tadarus Quran dan imam salat Ied di masjid tersebut.
Gaya dakwahnya yang menyejukkan, penyampaiannya sangat rinci, dan berisi dengan ayat-ayat Alquran dan hadis membuat para jemaah yang mengikuti kajiannya merasa senang. Namanya semakin dikenal luas hingga sering dipanggil keliling Indonesia untuk syiar Islam.
Pada 23 Januari 2020, ia resmi menjadi Warga Negara Republik Indonesia. Syekh Ali Jaber rutin mengisi acara Damai Indonesiaku di TvOne dan menjadi juri Hafizh Indonesia di RCTI.
Syekh Ali Jaber juga mendirikan Yayasan Syekh Ali Jaber berkantor di Jatinegara, Jakarta, sementara ia sendiri tinggal di Pondok Bambu, Jakarta Timur. Yayasan itu bertujuan untuk mengembangkan pendidikan Alquran yang semakin efektif.
Pada 2016, ia juga menjadi aktor dalam film Surga Menanti yang berkisah tentang Dafa (Syakir Daulay) remaja yang bercita-cita menjadi seorang Hafiz Qur’an.
Keluarga
- Istri : Umi Nadia
- Anak : Hasan
Pendidikan
- Madrasah Ibtidaiyyah, Madinah, Lulus 1989
- Madrasah Tsanawiyyah, Madinah, Lulus 1992
- Madrasah Aliyyah, Madinah, Lulus 1995
- Mulazamah (melazimi) pelajaran-pelajaran Al Qur’an, Masjid Nabawi, Madinah, 1997
Karier
- Penceramah dan Imam masjid di Madinah
- Guru Tahfidz Al-Qur’an di Islamic Centre, Masjid Agung Al- Muttaqin,Cakranegara Lombok NTB
- Imam Besar dan Khatib di Masjid Agung Al- Muttaqin Cakranegara, Lombok NTB
- Imam Salat Tarawih, Imam Sholat Idul Fitri, Masjid Agung, Jakarta
- Pengajar di Pesantren Tahfidz Al- Qur’an Al- Asykar Puncak Jawa Barat
- Muballigh Majelis Taklim di Jakarta dan sekitarnya
- Menjadi Juri di acara Hafiz, RCTI
- Pengisi Acara Damai Indonesiaku,TvOne. []
Baca juga:
- Profil Mohamad Hasan, Resmi Jabat Danjen Kopassus
- Profil Abdul Malik Fadjar, Tokoh Besar Muhammadiyah