Profil Mochtar Kusumaatmadja, Mantan Menlu Tutup Usia

Pada usia 92 tahun Mantan Menteri Luar Negeri sang diplomat ulung yang dimiliki Indonesia pada era Soeharto Mochtar Kusumaatmadja meninggal dunia.
Mantan Menteri Luar Negeri Indonesia Mochtar Kusumaatmadja. (Foto: Tagar/Detik/Ari Saputra)

Jakarta - Mantan Menteri Luar Negeri Indonesia pada era Soeharto, Mochtar Kusumaatmadja, meninggal dunia Minggu, 6 Juni 2021 pada usia 92 tahun. Kabar duka itu juga disampaikan oleh akun resmi Kantor Staf Presiden (KSP).

“Beliau adalah Guru Besar dan Dekan Fakultas Hukum Unpad, Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan II Kabinet Pembangunan II (1973-1978) & Menteri Luar Negeri Kabinet Pembangunan III & IV Kabinet Pembangunan III & IV (1978-1988)," tulis akun KSP.

Selain itu sejumlah tokoh lainnya juga menyampaikan duka cita di lini massa atas kepergian Mochtar. Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebut Mochtar sebagai tokoh yang berjasa dalam memperjuangkan kedaulatan laut Indonesia sebagai Negara Kepulauan.


Kehilangan salah satu putra dan pelayan terbaiknya Mochtar Kusumaatmadja yang legendaris.


“Innalillahi wa inna ilaihi rojiun. Turut berduka atas wafatnya Prof. Mochtar Kusumaatmadja," tulis Susi di akun resminya.

Universitas Padjajaran, Bandung yang menaungi Mochtar menyebut mendiang akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta.

Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS), Evan A Laksmana menyebut Mochtar sebagai sosok menteri luar negeri yang namanya telah melegenda.

"Kehilangan salah satu putra dan pelayan terbaiknya hari ini. Mochtar Kusumaatmadja yang legendaris, mantan menteri luar negeri," tulis Evan melalui akun @EvanLaksmana, Minggu, 6 Juni 2021.

Dalam cuitan itu, Evan juga mengenang sosok Mochtar dalam perumusan Konvensi PBB tentang Hukum Laut (UNCLOS). Mochtar adalah salah satu perumus konvensi yang disepakati pada 1982 itu.


Profil Mochtar Kusumaatmadja Sang Diplomat Ulung

Mochtar Kusumaatmadja lahir di Batavia, 17 Februari 1929 merupakan seorang akademisi dan diplomat Indonesia. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Kehakiman dari tahun 1974 sampai 1978 daneri Luar Negeri dari tahun 1978 sampai 1988.

Ia juga merupakan guru besar di Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran Bandung. Pria yang memulai karier diplomasi pada usia 29 tahun ini dikenal piawai dalam mencairkan suasana dalam suatu perundingan yang amat serius bahkan sering menegangkan.

Ia juga dikenal cepat berpikir dan melontarkan kelakar untuk mencairkan suasana. Diplomat penggemar olahraga catur dan berkemampuan berpikir cepat namun lugas ini, memang suka berkelakar.

Wakil Indonesia pada Sidang PBB mengenai Hukum Laut, Jenewa dan New York, ini berperan banyak dalam konsep Wawasan Nusantara, terutama dalam menetapkan batas laut teritorial, batas darat, dan batas landas kontinen Indonesia. 

Alumni S1 Fakultas Hukum Universitas Indonesia 1955, ini berperan banyak dalam perundingan internasional, terutama dengan negara-negara tetangga mengenai batas darat dan batas laut teritorial itu.

Pada tahun 1958-1961, ia telah mewakili Indonesia pada Konperensi Hukum Laut, Jenewa, Colombo, dan Tokyo. Beberapa karya tulisnya juga telah mengilhami lahirnya Undang-Undang Landas Kontinen Indonesia, 1970.

Ia memperoleh gelar S1 dari FHUI, dan melanjutkan kuliah di Sekolah Tinggi Hukum Yale Universitas Yale AS tahun 1955. Kemudian, ia menekuni program doktor (S3) bidang ilmu hukum internasional di Universitas Padjadjaran lulus 1962.

Mantan Dekan Fakultas Hukum Unpad ini pernah dipecat dari jabatannya lantaran berani mengritik pemerintah, antara lain mengenai Manifesto Politik Soekarno. Pemecatan itu dilakukan Presiden Soekarno melalui telegram dari Jepang tahun 1962.

Pada masa pemerintahan Orde baru, sebelum menjabat Menteri Luar Negeri Kabinet Pembangunan III dan IV, 29 Maret 1978-19 Maret 1983 dan 19 Maret 1983-21 Maret 1988, menggantikan Adam Malik, Mochtar terlebih dahulu menjabat Menteri Kehakiman Kabinet Pembangunan II, 28 Maret 1973-29 Maret 1978. Namun tampaknya ia lebih menunjukkan kepiawaian dalam jabatan Menlu, ia menjabat sebagai Menlu sejak Maret 1978 hingga 1988. []

Berita terkait
Langsung Aksi Nyata, Menlu RI Bahas Pembangunan Rumah Sakit Indonesia di Myanmar
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi bertemu pejabat Myanmar membahas kemajuan pembangunan Rumah Sakit Indonesia yang terletak di Myauk U, Rakhine State.
Menlu Retno Marsudi: Indonesia Tuan Rumah KTT G20 Tahun 2022
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan Indonesia akan memegang Presidensi atau menjadi tuan rumah KTT G20 tahun 2022 mendatang.
Hadapi China Menlu Negara-negara G7 Bahas Pendekatan Bersam
Menlu negara-negara anggota G7 menyuarakan kekhawatiran mereka tentang catatan HAM dan kebijakan “koersif” Beijing terhadap negara lain
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.