Profil Connie Francis Penyanyi Legenda Hidup Amerika

Connie Francis, salah satu legenda hidup di bidang seni musik Amerika Serikat, hari ini, 12 Desember 2019, ulang tahun Connie yang ke-81
Connie Francis (Foto: instagram @conniefrancisofficial)

Jakarta – Connie Francis, adalah satu dari sekian banyak legenda hidup musisi Amerika Serikat yang masih aktif hingga sekarang. Tepat hari ini, 12 Desember 2019, Connie berulang tahun ke-81. Selain dikenal sebagai seorang musisi atau penyanyi, Connie juga pernah berperan dalam beberpaa film, hingga menjadi pembicara dalam hal kesehatan mental. Perjalanan hidup dan usaha yang luar biasa telah membawanya pada puncak kesuksesan.

Perempuan bernama lengkap Concetta Rosemarie Franconero ini lahir dari keluarga Italia-Amerika pada 12 Desember 1938 di Newark, New Jersey, AS. Ia adalah anak pertama dari pasangan George Franconero dan Ida Franconero. Sejak kecil Connie sudah diyakinkan oleh ayahnya untuk menjadi seorang musisi.

Kariernya sebagai penyanyi dimulai ketika menginjak usia 12 tahun. Saat itu, ayahnya mendorong dia untuk mengikuti audisi dari program acara Arthur Godfrey’s, Startime Talent Scouts. Dari sini, ia yang semula bernama Concetta, mulai menggunakana nama panggung Connie Francis atas saran dari Godfrey’s agar lebih mudah diucapkan.

Selama empat tahun bernyanyi di program acara tersebut, ayah Connie dan manajer Connie, George Scheck, telah mengumpulkan uang yang dihasilkan Connie agar bisa digunakannya untuk merekam empat buah lagu di sebuah studio, dan berharap dapat menjualnya di label-label musik. Namun, mencari label musik untuk bernaung tidak semudah yang dibayangkan.

Setelah ditolak oleh banyak label, Connie akhirnya mendapat tanda tangan kontrak bersama Metro-Goldwyn-Mayer (MGM) Record pada tahun 1955. Bersama MGM Record, Connie merilis sebuah lagu berjudul Freddy. Namun lagu tersebut gagal di pasaran. Begitu pula dengan lagu-lagu berikutnya.

Setelah menghasilkan 10 single dan 1 single duet, MGM Record memutuskan untuk mengakhiri kontrak dengan Connie setelah sesi rekaman untuk lagu terakhir mereka.

Pada saat itu, Connie merasa sudah tidak ada harapan untuk berkarier di industri musik dan hendak mengambil sebuah beasiswa Pre-medical yang ditawarkan New York University (NYU). Namun, ayahnya kembali meyakinkan Connie untuk bernyanyi. Ayahnya meminta Connie untuk mengaransemen lagu Who Sorry Now sebagai lagu terakhirnya bersama MGM Record.

Lagu Who Sorry Now sebelumnya pernah ditulis oleh Bert Kalmar dan Harry Ruby pada tahun 1920. Connie mengaransemen lagu tersebut menjadi rock ballad dan melakukan rekaman pada tahun 1957.

Puncaknya, Connie diundang di beberapa acara yang dipandu oleh Dick Clarke’s seperti American Bandstand dan The Saturday Night Beechnut Show dengan menyanyikan lagu Who Sorry Now. Lagu tersebut meledak dan terjual hingga jutaan kopi dalam kurun waktu kurang dari enam bulan. Bahkan lagu ini sempat berada di posisi puncak di UK Single Chart.

Connie mendapat kontraknya kembali dengan MGM Record dan mulai mencari dan menciptakan beberpaa lagu. Hingga suatu saat Connie bertemu dengan seorang penulis lagu ternama, Neil Sadakan dan Howie Greenfield dan mulai bekerjasama menciptakan serangkaian hits seperti, My Happiness (1958), Stupid Cupid (1958), dan My Heart Has a Mind of It’s Own (1960).

Pada tahun 1959, Connie mengeluarkan sebuah album bertajuk Connie Francis Sings Italian Favorite. Dalam album tersebut, Connie menyanyikan beberapa lagu Italia dari mulai yang tradisional hingga kontemporer, dan beberapa lagu tetap dinyanyikan dengan Bahasa Italia. Album ini laku keras di pasaran.

Selain dikenal sebagai seorang musisi, Connie juga pernah tampil di beberapa film seperti, Where the Boys Are (1960), Follow the Boys (1936), Looking For Love (1964), dan When the Boys Meet the Girl (1965)

Sekitar tahun 1960-an, Connie mulai tampil dalam acara amal untuk berbagai organisasi seperti United Nation Children’s Fund (UNICEF), dan United Service Organizations (USO). Sekitar tahun 1980, Ronald Reagen mengangkat Connie sebagai kepala gugus tugas untuk memerangi kejahatan dan kekerasan. Dia juga menjadi juru bicara kampanye kesehatan mental Amerika dan terlibat dalam beberapa kegiatan UNICEF dan USO.

Connie pernah menjadi korban kekerasan seksual sekitar tahun 1974 di sebuah hotel di New York. Pada saat itu, Connie dirampok dan diperkosa di kamar hotelnya dan ditodong dengan sebuah pisau yang diarahkan ke lehernya. Beruntung, Connie selamat dan berhasil menang di pengadilan atas sistem keamanan hotel yang kurang baik. Dari kejadian ini banyak hotel mulai menggunakan mekanisme deadbolt pada pintu di setiap kamar.

Setelah kejadian itu, Connie vakum untuk berbagai kegiatan di dunia hiburan selama beberapa tahun. Hingga tahun 1990 ia kembali muncul dan melakukan serangkaian tur.

Selama hidupnya, Connie telah menikah sebanyak empat kali. Pernikahan pertama dengan Dick Kanellis pada tahun 1964. Pernikahan ini tak berjalan lama dan hanya bertahan selama 3 bulan. Selanjutnya ia menikahi Izzy Marion pada tahun 1971 dan berakhir pada 1972. Joseph Garzili menjadi suami ketiganya selama kurang lebih 5 tahun, dari 1973-1978. Selama pernikahannya dengan Garzilli, mereka mengadopsi seorang anak.

Terakhir, Connie menikah dengan seorang pria bernama Bob Parkinson yang lagi-lagi tak bertahan lama, dari tahun 1985-1986. []

Berita terkait
Sandhy Sondoro Mantan Penyanyi Jalanan Jerman
Mantan penyanyi jalanan Jerman Sandhy Sondoro mendadak jadi trending topic di media sosial karena dituding menyukai konten pornografi.
Chrisye, Penyanyi Legendaris Dijadikan Google Doodle
Chrisye, penyanyi legendaris Indonesia menjadi Google Doodle pada Senin, 16 September 2019. Sosoknya tampil pada laman pencarian utama Google.
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi