Profil Bachtiar Nasir, Sosok yang Disebut-sebut Berkaitan Khilafah

Kabar Bachtiar Nasir mengajak seluruh ulama dan pimpinan ormas di Indonesia untuk memilih Prabowo-Sandi santer diperbincangkan.
Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) Bachtiar Nasir (Foto: Antara)

Jakarta, (Tagar 4/4/2019) - Ustaz Bachtiar Nasir mengajak seluruh ulama, pimpinan ormas dan aktivis di Indonesia untuk memilih pasangan nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Hal ini ia kemukakan melalui video dalam laman Facebook @bachtiarnasir.

"Saya jatuhkan pilihan saya secara terbuka dan mengajak seluruh ulama di Indonesia, mengajak seluruh pimpinan ormas Islam di Indonesia, dan mengajak seluruh aktivis di Indonesia. Hari ini kita bangun Indonesia yang berdaulat bersama Prabowo dan Sandi," kata Bachtiar dalam video berdurasi 4 menit 12 detik itu.

Ia meyakini, bersama paslon 02, Indonesia akan berdaulat bersama pancasila. Dalam pidato tersebut, dia juga menepis isu khilafah yang selalu dikaitkan dengan Prabowo sebagai tuduhan negatif.

"Dan mari bersama-sama dengan Garuda Pancasila ini saya tegaskan, saya Bachtiar Nasir yakin bersama Prabowo Sandi kita akan berdaulat bersama pancasila kita! Dan saya pasang garuda saya sebagai orang Indonesia sebagai wujud penentangan atas penistaaan kekotoran tentang tuduhan-tuduhan khilafah yang sangat tolol itu!," tegasnya.

Sangkalan Bachtiar soal khilafah menjadi ambiguitas. Sebab, dalam video yang diunggah oleh akun Youtube Generasi Muda NU, salah satu tokoh Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI (GNPF-MUI) itu terang-terangan mengorasikan narasi khilafah di depan umat muslimin yang berkumpul di kawasan sekitar Monas, Jakarta pada 2016.

Ustaz Bachtiar Nasir memang sangat identik dengan dunia santri. Tercatat, ia pernah menempuh pendidikan di Pondok Pesantren Modern Darussalam Gontor, Jawa Timur, dan Pondok Pesantren Daarul Huffazh, Bone, Sulawesi Selatan.

Hal ini yang menghantarkannya untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi di Timur Tengah. Bachtiar Nasir menempuh kuliah di Universitas Islam Madinah, Arab Saudi.

Baca juga: Lebih Pancasilais Mana, Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDIP dan Gerindra

Setelah itu, pria kelahiran Jakarta 26 Juni 1967 ini menekuni agendanya melalui mengajar agama dan berceramah. Dengan rutinitas bertablig, secara otomatis ia mendapatkan penyematan panggilan ustaz.

Sejak tahun 2010, ustaz Bachtiar Nasir aktif sebagai Sekjen Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI). Terhadap peran dan keaktifannya dalam organisasi keagamaan, Ustaz Bachtiar lalu dibaiat menjadi pengurus Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), pemimpin Ar-Rahman Qur'anic Learning Center, dan Pemimpin Pesantren Ar-Rahman Qur'anic College.

Namanya semakin ramai diperbincangkan masyarakat setelah ia terpilih sebagai penanggung jawab Aksi bela Islam di bawah bendera GNPF-MUI.

Bersama pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Bachtiar dianggap sebagai macan Indonesia. Kedua jenderal ini berhasil menggalang massa untuk mendorong terjadinya suksesi.

Aksi tersebut dilaksanakan untuk menuntut Gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, agar diproses oleh aparat hukum karena terbukti ucapannya menistakan ayat suci Alquran yang menyebut-nyebut Al-Maidah ayat 51 saat melakukan kunjungan kerja di Kepulauan Seribu, Jakarta.

Terbukti, melalui aksi demonstrasi umat Muslim yang dilakukan secara masif membuat BTP terjungkal dan masuk penjara, yang sah secara konstitusional melalui prosedur proses hukum ketuk palu di meja hijau.

Setelah aksi itu berakhir, Ustaz Bachriar Nasir sempat berurusan dengan polisi karena dirinya diduga terlibat makar. Namun, menurut pengacaranya, Kapitra Ampera, Bachtiar hanya sebatas menjadi saksi kasus dugaan makar yang saat itu menjerat Sri Bintang Pamungkas.

Selama berkarir sebagai pengajar dan penceramah, Ustaz Bachtiar Nasir juga menulis beberapa buku di antaranya Tadabbur Alquran Jilid 1&2 Hc, Masuk Surga Sekeluarga: Tadabbur Ayat-Ayat Keluarga, Tadbir Rabbani: Rekayasa Allah di Balik 212 dan Anda Bertanya Kami Jawab.

Melalui data yang dihimpun dari Wikipedia, Ustaz Bachtiar Nasir telah memiliki 3 anak, yakni Rasyad Al-Khalifah, Rusydi Al-Khalifah dan Khalifah, Al-Rasyid.

Pendidikan

Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo, Jawa Timur

Pondok Pesantren Daarul Huffazh, Bone, Sulawesi Selatan

Universitas Islam Madinah, Arab Saudi

Karier

Pemimpin AQL (Ar-Rahman Qur’anic Learning) Islamic Center

Pemimpin Pesantren Ar-Rahman Qur’anic College (AQC)

Sekretaris Jendral Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI)

Ketua Alumni Saudi Arabia se-Indonesia

Ketua Alumni Madinah Islamic University se-Indonesia

Pengurus Pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI)

Anggota Pengurus Pusat Muhammadiyah

Ketua Departemen Fatwa Forum Kajian Kedokteran Islam Indonesia (FOKKI)

Dosen dan kabid Agama Islam di Universitas Yarsi (1994-1999)

Ketua Yayasan Ponpes Daarul Abror, Bone, Sulawesi Selatan

Ketua Gerakan Komat (Komite Umat) untuk Tolikara

Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI), 2016.

Baca juga: Bachtiar Nasir, Penyeru Khilafah Mengaku Pancasila Saat Kampanye Prabowo

Berita terkait
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.