Lebih Pancasilais Mana, Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDIP dan Gerindra

Antara capres Jokowi dan capres Prabowo siapa paling pancasilais?
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto berjabat tangan saat mengikuti debat capres putaran keempat di Hotel Shangri La, Jakarta, Sabtu (30/3/2019). Debat itu mengangkat tema Ideologi, Pemerintahan, Pertahanan dan Keamanan, serta Hubungan Internasional. (Foto: Antara/Hafidz Mubarak)

Bandung, (Tagar 4/4/2019) - Capres nomor urut 01 Joko Widodo dan capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saling memuji paling pancasilais dalam Debat Keempat Capres. Namun, dari paparan konsep penerapannya, Jokowi dinilai paling jelas dan terukur dibandingkan konsep ideologi pancasila Prabowo.

"Kalau ditanya siapa yang paling pancasilais, itu memang subjektif karena penilaian dan masing-masing mengaku dan memuji paling pancasila. Tapi kalau melihat paparan konsep penerapannya (pancasila). Saya pikir konsep Jokowi paling bagus," tutur Tim Advokasi DPD PDIP Jawa Barat, Darius Doloksaribu kepada Tagar News saat ditemui di DPRD Jawa Barat, Bandung, Kamis (4/04/2019).

Darius menjelaskan, konsep ideologi pancasila Jokowi yang diterapkan dimulai usia dini seperti level PAUD dinilai paling cocok. Menurutnya, ditanamkannya ideologi pancasila sederhana ke usia dini dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

Karena bagaimanapun juga, kata Darius, penerapan norma dan ideologi efektif dimulai dari satuan sosial terkecil, yaitu keluarga. Kemudian lingkungan sekitar, salah satunya sekolah.

"Selain pada usia dini (PAUD), penerapan ideologi pancasila juga dipengaruhi oleh pola asuh orangtua kepada anaknya. Kalau orangtua mencerminkan penerapan kehidupan sebagaimana sila-sila dalam pancasila, maka dipastikan anaknya akan mengikutinya. Sebaliknya, kalau orang tuanya tidak menerapkan ideologi pancasila. Ya anaknya pun pasti tidak," jelasnya.

Baca juga: Prabowo Sakit, Batal Kampanye di Pangkalpinang

Darius menambahkan, upaya penerapan ideologi pancasila di era Jokowi sudah baik dibandingkan era sebelumnya. Seperti penetapan 1 Juni yang diperingati sebagai lahirnya pancasila dijadikan hari libur nasional.

Kemudian, pembentukan Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP PIP). Hal itu baru diberlakukan lima tahun belakangan. Artinya, kata Darius, Jokowi sangat memahami betul pentingnya penerapan ideologi Pancasila saat ini.

"Karena bandingkan saja, melihat fenomena sekarang generasi muda saat ini kurang paham terhadap pancasila apalagi dalam penerapannya," ujar Darius.

Berbeda dengan Darius, Ketua BPD Jabar Prabowo-Sandiaga, Abdul Haris Bobihoe menyebutkan pancasila lebih tepat diterapkan kepada anak yang baru mengenyam pendidikan Sekolah Dasar (SD). Dia menilai, logika anak usia SD lebih efektif menerima nilai-nilai pancasila.    

"Pancasila ini jelas nilai dasar yang sudah disepakati bersama, dan harus dikenalkan atau diterapkan pada usia SD bukan PAUD," kata dia.

Abdul mengatakan, penerapan pancasila tak hanya di SD, tetapi juga bersamaan di lingkungan keluarga. Seperti bagaimana penerapan nilai ketuhanan, di mana seseorang memeluk agama berdasarkan aturannya.

Selanjutnya, kata Abdul, bagaimana menerapkan sila ke-2 pancasila, kemanusian yang adil dan beradab di lingkungan. "Dan agama yang diyakininya tidak sekedar diyakini tetapi dijalankan," ujar Abdul.

Baca juga: Kampanye di Banyumas, Jokowi Bahas Mendoan

Berita terkait
0
Dua Alasan Megawati Belum Umumkan Nama Capres
Sampai Rakernas PDIP berakhir, Megawati Soekarnoputri belum mengumumkan siapa capresnya di Pilpres 2024. Megawati sampaikan dua alasan.