Sleman - Seorang pria terciduk warga saat mencuri celana dalam (CD) perempuan di sebuah jemuran Desa Maguwoharjo, Kapanewon Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Mendengar kabar tersebut, polisi langsung turun tangan mendatangi lokasi kejadian.
Perkara pencurian yang terbilang cukup nyeleneh ini juga viral di media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun @upil_jaran67 yang bercuit:
"Maling cawet. Telah terjadi pencurian CD (Celana Dalam) di Kampung dewan rt 03 rw 22 jl KH.muhdi no 139 kel maguwoharjo, Depok, Sleman. Pelaku warga Tepus GK. Hati2 jemurane lik," tulis pengunggah.
Baca Juga:
Kapolsek Depok Timur, Komisaris Polisi (Kompol) Suhadi mengatakan, pelaku yang sudah membuat geger jagat maya tersebut berinisial GN, 37 tahun warga asal Tepus, Gunungkidul. Pencurian terjadi pada Kamis, 10 Desember 2020 sekitar pukul 10.00 WIB. “Pelaku mengambil dua potong celana dalam perempuan dari jemuran,” kata Kompol Suhadi saat dikonfirmasi, Sabtu, 12 Desember 2020.
Bahkan sewaktu diperiksa, pelaku juga menggunakan pakaian dalam wanita.
Usai tertangkap basah oleh warga sekitar, pelaku langsung dibawa ke sebuah rumah untuk dimintai keterangan. Begitu juga istri pelaku yang bekerja di wilayah Kota Yogyakarta juga datang ke lokasi setelah mendapat kurang enak itu.
Berdasarkan pengakuan sang istri, kata Kompol Suhadi, suaminya memang memiliki gangguan disorientasi seks atau penyimpangan terhadap seksual. Bahkan, peristiwa semacam ini bukan pertama kali terjadi.
Baca Juga:
Dalam kesehariannya, pelaku juga sering menggunakan CD perempuan, khususnya milik sang istri. “Bahkan sewaktu diperiksa, pelaku juga menggunakan pakaian dalam wanita,” ucapnya.
Diakui Kompol Suhadi, pelaku sendiri sebetulnya mampu membeli pakaian yang dikhususkan untuk perempuan ini. Namun, karena memiliki gangguan tersebut, alhasil pelaku sering mencuri CD di jemuran. Saat ini, pihaknya sudah melakukan penindakan terhadap pelaku yang sudah berbuat mesum di wilayahnya.
“Permasalahan diselesaikan secara kekeluargaan dengan membuat surat pernyataan meminta maaf kepada korban. Pelaku wajib apel setiap Senin dan Kamis,” katanya. []
