Presiden Putin Bantah Suriah Gunakan Senjata Kimia

Militer Suriah membantah keras dan mengatakan mereka sudah tidak memakai senjata kimia lagi setelah tahun 2013 lalu ada perjanjian untuk memusnahkannya.
Dubes Amerika Serikat untuk PBB Nikki Haley memperlihatkan foto korban gas beracun dalam sebuah pertemuan di Dewan Keamanan PBB untuk Suriah di kantor PBB di New York City, New York, Amerika Serikat, Rabu (5/4). (Foto: Ant/Reuters//Shannon Stapleton)

Moskow, (Tagar 6/4/2017) - Presiden Rusia, Vladimir Putin tidak peduli dengan kecaman negara-negara Eropa yang menuduh Suriah melakukan serangan senjata kimia yang menewaskan hampir 80 orang warga sipil dan melukai ratusan lainnya. Putin tetap mendukung presiden Basyar al-Assad dalam memerangi terorisme di Suriah dan membantah bahwa militer Suriah melakukan seragam senjata kimia.

"Rusia dan pasukan militernya akan tetap memberi dukungan kepada militer Suriah dalam melakukan operasi pemusnahan teroris," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov. Selain itu, Peskov juga menegaskan militer Rusia akan membeberkan data serangan udara yang telah mengenai lokasi pembuatan senjata kimia oleh pemberontak di depan Dewan Keamanan PBB.

Kelompok oposisi telah menuduh pasukan Assad memakai serangan gas kimia. Mendapat tuduhan itu, militer Suriah membantah keras dan mengatakan mereka sudah tidak memakai senjata kimia lagi setelah tahun 2013 lalu ada perjanjian untuk memusnahkannya. Presiden Assad pernah mengatakan bahwa dia menolak penggunaan senjata kimia untuk membunuh warganya sendiri. (wwn)

Berita terkait