Paris – Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada hari Minggu, 27 Maret 2022, menjauhkan diri dari pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, tentang Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan kembali menyerukan upaya untuk mengurangi ketegangan.
Dalam beberapa pekan terakhir ini Presiden Macron telah berkali-kali bicara dengan Putin dalam upaya memediasi perdamaian yang sejauh ini belum berhasil. Macron dijadwalkan kembali berdialog dengan Putin pada hari Minggu, 27 Maret 2022, atau Senin, 28 Maret 2022.
“Kita harus faktual... dan melakukan segalanya agar situasi tidak lepas kendali,” ujar Macron di televisi France-3 ketika ditanya tentang pernyataan Biden di Warsawa hari Sabtu, 26 Maret 2022, di mana ia mengatakan Putin seharusnya tidak lagi berkuasa.
“Saya tidak akan menggunakan istilah itu karena saya masih terus berdialog dengan Presiden Putin, karena apa yang kami ingin lakukan secara kolektif adalah menghentikan perang yang dilancarkan Rusia di Ukraina. Tanpa mengobarkan perang, tanpa eskalasi,” tegas Macron.

Pemimpin Prancis itu menggarisbawahi Amerika tetap menjadi sekutu penting, dengan mengatakan “kami (Prancis & Amerika.red) memiliki banyak nilai yang sama, tetapi mereka yang tinggal di sebelah Rusia adalah orang Eropa.”
Macron menegaskan kembali seruannya untuk mencapai kebijakan pertahanan Eropa yang lebih kuat dan independen, “untuk diri kita sendiri, bukan sebagai delegasi Amerika atau Rusia.”
Macron mengatakan ia akan berbicara dengan Putin tentang koridor kemanusiaan di Mariupol yang diusulkan sebelumnya, dan akan dibahas dengan Turki dan Yunani (em/jm)/voaindonesia.com. []
Putin Sebut Proposal Macron Terkait Ukraina Realistis
Presiden Macron Temui Putin untuk Misi Diplomatik Berisiko Tinggi
NATO Tidak Akan Kirim Pasukan ke Ukraina
NATO dan Inggris Akan Dukung Ukraina