Presiden Komite Olimpiade Tokyo Lecehkan Perempuan

Ketua Panitia Olimpiade Tokyo, Yoshiro Mori, diberitakan akan segera mengundurkan diri setelah ucapannya yang lecehkan perempuan
Aksi protes terhadap Presiden Komite Olimpiade, Yoshiro Mori, 10 Februari 2021, di Tokyo, Jepang (Foto: dw.com/id)

Tokyo - Ketua Panitia Olimpiade yang Mantan PM Jepang , Yoshiro Mori, diberitakan akan segera mengundurkan diri. Dia memicu protes keras setelah dalam rapat mengatakan perempuan "terlalu banyak bicara".

Kantor berita Jepang, Kyodo, dan beberapa media melaporkan hari Kamis, 11 Februari 2021, mengutip sumber yang tidak disebutkan namanya yang "mengetahui masalah ini'', bahwa Yoshiro Mori akan mundur hari Jumat, 12 Februari 2021, dari jabatannya sebagai Presiden Komite Penyelenggara Olimpiade Tokyo.

Langkah tersebut menyusul komentarnya yang dianggap seksis dan melecehkan perempuan lebih seminggu yang lalu dalam rapat Komite Olimpiade Jepang, ketika mengatakan bahwa perempuan "terlalu banyak bicara".

Komentar Mori itu kemudian menyulut debat publik tentang kesetaraan gender di Jepang, suatu hal yang jarang dibahas secara terbuka. Tuntutan agar Yoshiro Mori meletakkan jabatan makin memperkeruh rencana penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 yang diundur gara-gara pandemi Covid-19 dan direncanakan digelar pertengahan tahun ini.

yoshiroYoshiro Mori (kiri) memegang obor olimpiade bersama Ketua IOC Thomas Bach (kanan), Osaka 2019 (Foto: dw.com/id)

Keputusan pengunduran diri Yoshiro Mori menurut media akan diumumkan pada hari Jumat dalam rapat dewan eksekutif panitia olimpiade.

1. Terpaksa Mundur Karena Pernyataan Tentang Perempuan

Yoshiro Mori, 83 tahun, dalam sebuah pertemuan Komite Olimpiade Jepang lebih seminggu yang lalu mengatakan, pada dasarnya perempuan "terlalu banyak bicara" dan didorong oleh "rasa persaingan yang kuat." Sebab itu mereka sulit berhenti kalau sudah bicara, kata dia.

Setelah muncul kritik gencar, mantan perdana menteri Jepang itu akhirnya merilis permintaan maaf beberapa hari setelahnya. Tetapi ketika itu dia menolak desakan untuk mengundurkan diri.

anggota parlemen jepangAnggota parlemen perempuan Jepang memrotes pernyataan Yoshiro Mori Anggota parlemen perempuan Jepang memrotes pernyataan Yoshiro Mori

Skandal ini makin merepotkan rencana penyelenggaraan Olimpiade yang sudah ditunda satu tahun. Menurut jajak pendapat terakhir, lebih dari 80% publik Jepang berpendapat Olimpiade harus ditunda atau dibatalkan.

2. Jepang Tertinggal Jauh Soal Kesetaraan Gender

Perdebatan sengit tentang pernyataan Yoshiro Mori telah menjadi sorotan, karena sejauh ini Jepang tertinggal jauh dari negara-negara industri lainnya dalam hal keterlibatan perempuan dalam politik atau partisipasi aktif di ruang rapat. Menurut peringkat kesetaraan gender World Economic Forum, Jepang berada di urutan 121 dari 153 negara dalam indeks itu.

Meskipun banyak desakan agar Presiden Komite Penyelenggara Olimpide Tokyo itu segera mengundurkan diri, namun sebagian besar anggota parlemen menahan diri dan tidak mengritik pernyataan Yoshiro Mori. Jepang adalah negara yang sebagian besar keputusannya diambil berdasarkan konsensus politik, kebanyakan dilakukan oleh para lelaki yang bertindak di belakang layar.

Pengganti Yoshiro Mori menurut laporan media adalah Saburo Kawabuchi yang berusia 84 tahun, mantan presiden asosiasi sepak bola Jepang [hp/as (rtr, afp, ap)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Olimpiade Tokyo Akan Tetap Berlangsung Meski Ada Pandemi
Olimpiade Tokyo, Jepang, Yoshiro Mori, menyatakan keyakinan bahwa pesta olahraga itu akan tetap berlangsung tahun ini meskipun pandemi virus corona
80% Warga Jepang Minta Olimpiade Tokyo Dibatalkan
Lebih dari 80% warga di Jepang yang disurvei dalam dua jajak pendapat terpisah mengatakan Olimpiade Tokyo harus dibatalkan atau ditunda
Penonton dari Luar Jepang Bisa Hadir di Olimpiade Tokyo
Komite Olimpiade Internasional yakin penonton asing dari luar Jepang bisa hadir untuk menonton jika mereka sudah mendapat vaksinasi virus corona
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.