Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr Temui Presiden Joe Biden di Washington

Kunjungan Presiden Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr, bertepatan dengan dimulainya latihan gabungan angkatan udara AS dan Filipina, 1 Mei 2023
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr. Foto: dw.com/id - Eloisa Lopez/REUTERS)

TAGAR.id – Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr., diundang bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, di Gedung Putih, 1 Mei 2023, di tengah-tengah konfrontasi dengan China. Pekan lalu, kedua negara menggelar latihan perang terbesarnya di Laut China Selatan.

Kunjungan Presiden Ferdinand "Bongbong" Marcos Jr, bertepatan dengan dimulainya latihan gabungan angkatan udara AS dan Filipina, 1 Mei 2023. Latihan militer tersebut merupakan yang pertama sejak tahun 1990.

Marcos Jr. mengaku dirinya "bertekad untuk semakin memperdalam relasi dengan AS di berbagai bidang.” Namun begitu, dia mewanti-wanti Washington agar tidak menjadikan Filipina sebagai batu pijakan untuk mengobarkan perang.

"Kami tidak akan membiarkan setiap aksi provokatif yang melibatkan Filipina oleh negara lain,” kata Marcos Jr., Minggu, 29 April 2023, jelang keberangkatan di Ibu Kota Manila.

Pertemuan di Gedung Putih mencerminkan geliat diplomatik terbaru dari Presiden Joe Biden untuk merangkul negara-negara Asia-Pasifik. Pekan lalu, dia menjamu Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, dan dijadwalkan bakal menghadiri KTT G7 di Jepang dan KTT Quad di Australia bulan Mei ini. Biden juga akan berkunjung ke Papua Nugini dan berbicara dengan 18 kepala negara kawasan Pasifik pada akhir Mei.

Marcos Jr. sendiri merupakan presiden Filipina pertama yang diundang ke Washington sejak lebih dari satu dasawarsa terakhir.

presiden filipina marcos jr lambai wartawanPresiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr (tengah), melambaikan tangan kepada para fotografer setelah memeriksa sistem roket artileri mobilitas tinggi (HIMARS) (Foto: dw.com/id - Ted Aljibe/AFP)

Eskalasi di Laut China Selatan

Kedekatan baru yang ditunjukkan AS dan Filipina ditanggapi secara agresif oleh Beijing. China dikabarkan menggiatkan patroli pasukan penjaga pantai di Laut China Selatan dan mengusir nelayan Filipina dari perairannya sendiri.

Sejak Marcos Jr. berkuasa Juni 2022 silam, Manila melayangkan setidaknya 77 nota protes kepada China terkait insiden di Laut China Selatan.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Matthew Miller, mengatakan laporan tersebut merupakan "peringatan keras” betapa China "merundung dan mengintimidasi kapal-kapal Filipina di dalam zona ekonomi ekslusifnya sendiri.”

"Kami mengimbau Beijing untuk menghentikan tindakan yang provokatif dan membahayakan.”

Seorang pejabat AS di kemenlu mengatakan kepada Associated Press, Biden ingin memperkuat "tradisi pembentukan aliansi” dengan Filipina. Di Washington, kedua pemimpin antara lain dijadwalkan membahas isu keamanan, perdagangan, pendidikan dan iklim.

marcos jr di beijingKunjungan Marcos Jr. ke Beijing, Januari 2023 (Foto: dw.com/id - Shen Hong/Xinhua/picture alliance)

Komunikasi langsung Manila-Beijing

Sementara itu, Marcos Jr. mengklaim China telah setuju untuk "duduk bersama" dan merundingkan langsung hak perikanan di Laut China Selatan.

Untuk itu, Pasukan Penjaga Pantai Filipina dan Kementerian Luar Negeri Filipina akan berembuk "untuk menyusun sebuah peta wilayah penangkapan ikan,” yang akan ditampilkan kepada pemerintah China.

Dia juga meminta Beijing mendukung "sambungan komunikasi langsung” untuk menghindari eskalasi di laut. "Prioritas umumnya adalah melindungi wilayah teritorial kita,” katanya dalam perjalanan menuju AS.

Jumat, 27 April 2023, lalu Manila menuduh Pasukan Penjaga Pantai China menerapkan "taktik agresif,” setelah menghadang kapal Pasukan Penjaga Pantai Filipina memasuki perairan di Gosong Thomas Kedua yang dikuasai FIlipina. [rzn/as (ap,rtr)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Presiden Marcos Sebut Filipina Tak akan Kehilangan Satu Incipun Wilayahnya
Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Junior, mengatakan, 18 Februari 2023, bahwa negaranya tidak akan kehilangan satu inci pun wilayahnya