Presiden Duterte Calonkan Diri Sebagai Wapres Filipina Tahun 2022

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, setuju menjadi kandidat wakil presiden dari partai politik yang berkuasa dalam pemilu tahun depan
Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, di Manila, 26 Juli 2021 (Foto: voaindonesia.com - LISA MARIE DAVID/POOL/AFP)

Manila – Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, setuju menjadi kandidat wakil presiden dari partai politik yang berkuasa dalam pemilu tahun depan, seperti dikatakan oleh pejabat partai itu, PDP Laban, 24 Agustus 2021. Ini meletakkan landasan bagi pemimpin itu untuk terus berkuasa di luar masa jabatannya sebagai presiden.

Partai PDP-Laban mengeluarkan pengumuman itu menjelang majelis nasional pada 8 September, di mana partai itu juga diperkirakan akan mendukung asisten Duterte yang sekarang ini menjadi senator, Christopher “Bong” Go, untuk menjadi kandidat presidennya dalam pemilu 2022.

Duterte melakukan “pengorbanan” dan memperhatikan “tuntutan rakyat,” kata Karlo Nograles, Eksekutif Wakil Presiden PDP-Laban, dalam suatu pernyataan.

Di Filipina, masa jabatan presiden dibatasi hanya satu kali enam tahun dan masa jabatan Duterte akan berakhir Juni 2022 tahun depan. Akan tetapi, pencalonan Duterte sebagai wakil presiden dianggap para pengamat politik sebagai upaya menjadi presiden secara tak langsung.

Nograles mengatakan langkah itu akan “menjamin kelangsungan program-program pemerintah selama lima tahun terakhir,” termasuk yang dimaksudkan untuk mengatasi narkoba.

Para pengecam Duterte meyakini bahwa ia mungkin membuat rencana untuk mempertahankan kekuasaan melalui jabatan wakil presiden, dengan mengambil alih jabatan presiden jika sekutunya, Go, menang dan kemudian mengundurkan diri.

Duterte, yang menggambarkan diri sebagai presiden yang tidak memiliki keinginan untuk berkuasa, dalam beberapa kesempatan mengatakan ia menginginkan Go menjadi penggantinya. Dukungannya pada tahun 2019 membantu Go menjadi senator, jabatan yang ia emban selain tugas-tugasnya sebagai asisten pribadi Duterte.


dutertePresiden Filipina, Rodrigo Duterte, bertemu dengan Duta Besar China untuk Filipina membahas perairan Laut China Selatan (Foto: dw.com/id).

Go telah menjadi asisten terdekat presiden berusia 76 tahun itu sejak akhir 1990-an, sewaktu Duterte menjadi anggota Kongres mewakili Davao City di bagian selatan Filipina.

Ketika diminta untuk berkomentar, Go mengatakan ia lebih ingin berfokus pada usaha mengatasi pandemi. “Saya masih belum berminat (menjadi presiden),” kata Go, yang memimpin komite kesehatan di Senat kepada Reuters. “Vaksin lebih dulu, sebelum politik,” lanjutnya.

Duterte telah menyatakan ia ingin melindungi diri dari kemungkinan tindakan hukum sewaktu meninggalkan jabatannya. Ini mungkin termasuk kemungkinan investigasi oleh Mahkamah Pidana Internasional (ICC) atas kejahatan melawan kemanusiaan. Jaksa penuntut ICC telah berupaya meminta izin bagi peluncuran investigasi resmi terhadap pembunuhan selama perang melawan narkoba yang dilakukan Duterte (uh/ab)/Reuters/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Duterte Sebut Perang Melawan Narkoba Jauh Dari Selesai
Presiden Duterte sebut perang melawan Narkoba jauh dari selesai, Filipina perlu pembatasan ketat pandemi Covid-19
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.