Presiden Biden Tekankan Pentingnya RUU Chip Komputer

Jika RUU itu diterima pemerintahan Biden akan meraih kemenangan untuk menjadikan peraturan tersebut sebagai undang-undang
Presiden AS, Joe Biden, menghadiri acara pemberian dukungan terhadap RUU yang mendorong industri pembuatan chip lokal di Gedung Putih, Washington DC, AS, 9 Maret 2022. (Foto: voaindonesia.com/AP/Patrick Semansky)

TAGAR.id, Jakarta – Presiden Amerika Serikat (AS), Joe Biden, meminta Kongres bergerak cepat untuk segera mengirimkan Rancangan Undang-undang (RUU) bipartisan, yang dirancang untuk meningkatkan industri chip komputer dan penelitian teknologi tinggi di AS.

Presiden Biden menyebut semikonduktor sebagai "fondasi untuk ekonomi yang modern."

Senat diperkirakan akan melakukan pemungutan suara kritis untuk mengajukan undang-undang tersbeut pada Selasa, 26 Juli 2022.

Jika RUU itu diterima pemerintahan Biden akan meraih kemenangan untuk menjadikan peraturan tersebut sebagai undang-undang. Pihaknya menilai peraturan tersebut diperlukan untuk melindungi keamanan nasional dan membantu AS bersaing lebih baik dengan China.

Senat awalnya diharapkan melakukan pemungutan suara yang penting itu pada Senin 25 Juli 2022, malam untuk segera mendorong proses pengajuan RUU tersebut, tetapi Pemimpin Mayoritas Senat Chuck Schumer mengumumkan bahwa badai di wilayah Pantai Timur telah menghambat rencana perjalanan bagi sebagian senator dan akhirnya ia memutuskan untuk menunda pemungutan suara hingga Selasa, 26 Juli 2022, pagi.

RUU itu membutuhkan dukungan dari setidaknya 60 senator untuk menghapus rintangan prosedural dan menempatkannya di jalur menuju bagian akhir pada akhir pekan ini, sehingga dapat ditandatangani Biden menjadi undang-undang.

RUU itu menyediakan sekitar 52 miliar dolar dalam bentuk hibah dan tunjangan lain untuk industri semikonduktor serta kredit pajak sebesar 25 persen untuk perusahaan-perusahaan yang membangun pabrik chip di AS. Para pendukung RUU tersebut mengatakan, insentif tersebut diperlukan untuk bersaing dengan negara lain yang juga menghabiskan miliaran dolar untuk memikat para produsen.

Pandemi Covid-19 telah semakin menyadarkan seberapa besar AS bergantung pada produsen semikonduktor di luar negeri untuk menyediakan chip yang digunakan dalam mobil, komputer, peralatan, dan sistem senjata.

Pemerintahan Biden telah memperingatkan anggota parlemen bahwa mereka perlu bertindak sebelum masa reses Agustus untuk memastikan perusahaan-perusahaan chip tersebut dapat berinvestasi di pabrik AS, alih-alih membangun pabrik di tempat lain. (ps/rs)/Associated Press/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Ford Gandeng GlobalFoundries Guna Penuhi Pasokan Chip
Kerja sama antara Ford dan GF dilakukan untuk meningkatkan pasokan chip untuk Ford. Namun, Ford Motor Company juga akan menyalurkan chip.
0
Presiden Biden Tekankan Pentingnya RUU Chip Komputer
Jika RUU itu diterima pemerintahan Biden akan meraih kemenangan untuk menjadikan peraturan tersebut sebagai undang-undang