Jakarta - Direktur Pembinaan Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Soerjaningsih mengungkapkan, bahwa saat ini premium RON 88 hanya digunakan oleh tujuh negara.
Volume yang digunakan pun sangat kecil karena kesadaran masyarakat menggunakan bahan bakar minyak dengan kualitas yang lebih baik menjadi salah satu penyebabnya. Hal ini disampaikan Soerjaningsih dalam keterangan yang dikutip di Jakarta, Rabu, 22 Desember 2021.
“Saat ini pemerintah sedang menyusun peta jalan bahan bakar minyak ramah lingkungan di mana nantinya pertalite juga akan digantikan dengan bahan bakar yang kualitasnya lebih baik,” ujarnya.
- Baca Juga: Naik Sedikit! Harga Minyak Hari Ini 16 Desember 2021
- Baca Juga: Indonesia Sumbang 40 % Minyak Nabati Dunia
Menurut dia, dengan roadmap ini ada tata waktu di mana nantinya kita akan menggunakan BBM ramah lingkungan. Ada masa di mana pertalite harus dry, harus shifting dari pertalite ke pertamax.
Pemerintah berusaha meredam gejolak yang timbul dalam masyarakat terkait permasalahan proses shifting pertalite ke pertamax. Perubahan dari premium ke pertalite akan mampu menurunkan kadar emisi karbon dioksida sebesar 14 persen. Adapun perubahan dari pertalite ke pertamax akan menurunkan kembali emisi karbon dioksida sebesar 27 persen.
- Baca Juga: Akibat Omicron, Harga Minyak Hari Ini Merosot 2 %
- Baca Juga: Imbas CPO hingga Krisis Energi, Harga Minyak Terus Naik
Pemerintah Indonesia juga mendorong penggunaan bahan bakar minyak yang ramah lingkungan sebagai bentuk memasuki masa transisi energi.
(Putra Rizqi Setiawan)