Jakarta - Perang dagang antara China dan Amerika Serikat (AS) tidak berdampak bagi negara lain. AS menyingkirkan Huawei dalam jaringan 5G di negara Paman Sam tersebut.
Tidak demikian dengan Prancis. Prancis tidak ingin bersikap seperti AS yang menyingkirkan Huawei dari bisnis jaringan 5G.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, dikutip dari Reuters, menyatakan tidak ingin mencap operator telekomunikasi tertentu atau negara tertentu. Demikian dilansir dari Antara, Jumat, 29 November 2019.
Macron menyatakan hal tersebut saat menjawab pertanyaan tentang risiko keamanan dari Huawei, perusahaan asal China, saat konferensi pers bersama dengan Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg.
Menteri Ekonomi Prancis, Agnes Pannier-Runacher beberapa waktu sebelumnya menyatakan mereka tidak akan mengikuti jejak Amerika Serikat dalam menyikapi Huawei untuk jaringan 5G kendati negara tersebut berwenang untuk memeriksa semua penyedia perangkat dari potensi ancaman keamanan.
Prancis baru saja menetapkan harga untuk spektrum 5G yang akan dilelang mulai harga 2,17 miliar euro, jauh lebih besar dibandingkan prediksi regulator telekomunikasi negara tersebut.
Regulator telekomunikasi Prancis, Arcep, mengharapkan harga spektrum yang dialokasikan untuk jaringan 5G tidak melebihi 1,5 miliar euro. []