Prahara Cinta di Balik Anjing Masuk Masjid

Perempuan itu turun dari mobil diikuti seekor anjing. Ia berjalan cepat, tanpa melepas sepatu, melesat ke dalam masjid, mencari suaminya.
Masjid Al Munawaroh di Jalan Bali Raya No 1 Sentul City, Bogor, Jawa Barat, Senin, 1 Juli 2019. (Foto: Tagar/Morteza Syariati Albanna)

Bogor - Seorang perempuan berkemeja putih lengan panjang dan celana jeans, turun dari mobil. Seekor anjing mengikutinya. Ia berjalan cepat. Tanpa melepas sepatu, melesat ke dalam masjid. Pandangannya liar ke segala penjuru seperti sedang mencari sesuatu. Ia menyebut-nyebut suaminya yang ia tuding menikah siri di tempat itu. Ia meracau tak tentu arah. Sikap dan pandangan matanya seperti menunjukkan dirinya sedang dalam prahara cinta.

Ia adalah Suzethe Margaret (SM), perempuan yang belakangan viral di media sosial karena membawa anjing masuk masjid.

Kedatangannya ke Masjid Al Munawaroh di Jalan Bali Raya No 1 Sentul City, Bogor, Jawa Barat, pada Minggu, 30 Juni 2019, itu diceritakan Abah Raodl Bahar Bakry Dewan Pembina masjid tersebut.

Pada Minggu itu, Abah Raodl seusai berdakwah di tempat lain, mengaku terdorong untuk pergi ke Masjid Al Munawaroh, sehingga tahu persis apa yang terjadi ketika SM muncul.

Ketika SM bersitegang dengan Ishak tukang parkir, ia yang melerai.

Pada saat itu perempuan berusia kepala lima itu dihadang Ishak ketika akan menuju area salat. SM ngotot tak bisa dilarang, melayangkan bogem mentah ke wajah Ishak.

"Rupanya perempuan itu jauh lebih galak sehingga terjadi pertengkaran. Tukang parkir ditonjok wanita itu. Pecah bibirnya, giginya hampir copot. Sudah divisum," ujar Raodl kepada Tagar, Senin, 1 Juli 2019.

Pertikaian SM dan Ishak menarik perhatian warga sekitar. Banyak orang datang untuk menonton. Di antara mereka ada yang merekamnya sehingga kemudian muncul video wanita pembawa anjing masuk masjid, menyebar di internet. Menjadi pembicaraan di seluruh Indonesia, bahkan sampai Malaysia dan Singapura.

Pada hari itu masjid yang bertetanggaan dengan wahana keluarga Jungle Land sedang ramai pengunjung yang menghabiskan waktu libur akhir pekan di area Sentul.

Saat pria berjanggut putih itu mendamaikan situasi, SM berbicara hal-hal tidak jelas.

"Saya menenangkan si wanita. 'Ibu jangan'. Dia menyalahkan anjing hilang kepada kami. 'Kami tidak punya tugas menjaga anjing Ibu'. 'Suami saya di mana?' katanya. Ketika disuruh keluar, 'Anjing saya di mana?'" Abah Raodl mengulang percakapannya dengan SM kala itu.

Ia mengaku turut kena semprot wanita yang saat itu ia lihat dalam kondisi mendidih. "Arab lu! Karena Abah berpakaian semacam ini. Bahasanya subhanallah tidak pantas diucapkan," katanya.

"(Ia) pasti memiliki latar belakang pendidikan, tapi menyampaikan kata-kata yang kurang bagus diucapkan," lanjutnya.

Pada hari itu tidak ada agenda pernikahan. Kalau ada, kami tidak menerima sembarang orang. Statusnya, kedudukannya, sudah lapor ke Kantor Urusan Agama atau belum, sudah legal atau belum untuk melaksanakan pernikahan, semua harus jelas. Ini tidak ada.

Viral Wanita Bawa Anjing ke MasjidPotongan adegan video viral wanita bawa anjing ke dalam masjid. (Foto: Antara/M Fikri Setiawan)

Situasi Memanas

Melihat situasi dari detik ke detik kian memanas, untuk menjaga jangan sampai SM diamuk massa, pria yang juga Penasihat dan Dewan Syariah Az Zikra ini menghubungi pihak berwajab.

Kedatangan tiga anggota polisi tidak langsung melunakkan hati SM yang terus meracau tentang anjing dan menuding suaminya nikah siri di tempat itu.

"Saya selaku Dewan Pembina Al Munawarah, tidak ada kegiatan sekecil apa pun (menikahkah) tanpa sepengetahuan saya. Pasti saya tahu (kalau ada pernikahan). Pada hari itu (Minggu) jam itu (13.00 WIB) tidak ada agenda pernikahan. Kalau ada, kami tidak menerima sembarang orang. Statusnya, kedudukannya, sudah lapor ke Kantor Urusan Agama atau belum, sudah legal atau belum untuk melaksanakan pernikahan, semua harus jelas. Ini tidak ada," tuturnya.

Setelah melalui negosiasi alot, SM bisa diredakan emosinya, bersedia digiring ke kantor polisi.

Saat itu, kata Ishak, ada sebagian dari kerumunan massa yang emosi, mengompori untuk membakar mobil SM. Untungnya orang-orang tidak terpancing.

"Akhirnya mau dibawa ke kantor polisi. Mobilnya dibawa oleh orang lain. Saya juga dibawa (polisi) untuk menjadi saksi," ucap Ishak yang merupakan saksi kunci dari peristiwa ini.

Rasmini, saksi mata lain yang berdagang di dekat lokasi kejadian, melihat dengan mata kepala sendiri, memang benar terjadi aksi saling dorong antara Ishak dan SM.

Ia mengatakan, SM memarkir mobil di area Very Important Person yang biasanya digunakan untuk tamu istimewa.

Kejadian berlangsung sangat cepat, kata Rasmini. Ia tak berani melihat lebih dekat ke tengah pertikaian itu, karena harus menjaga warung yang ia kelola di kompleks masjid.

"Ramai banget. Suara (wanita) itu teriak-teriak, susah di-tenangin. Dia nyari suaminya padahal enggak ada di sini. Udah gitu anjingnya katanya hilang, tahu deh sekarang sudah ketemu apa belum," ucap Rasmini.

Anjing Masuk MasjidPertengkaran antara wanita yang membawa anjing masuk ke masjid dengan jamaah. (Foto: YouTube)

Ditangani Polisi

Kepala Kepolisian Resor Bogor, Ajun Komisaris Besar Andi M Dicky mengatakan, tindakan SM telah melanggar ketentuan yang termaktub dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP). Bisa dijerat pasal penistaan agama dengan ancaman hukuman penjara di atas 5 tahun.

"Status SM saat ini masih dilakukan penyelidikan dan kita lakukan pemeriksaan terlebih dahulu. Nanti kita akan gelar perkara," kata Dicky.

Ia mengatakan sudah mengantongi alat bukti melalui keterangan beberapa saksi dan video rekaman, termasuk memeriksa suami SM.

"Kami ambil keterangan (suami) sebagai saksi. Ibu yang merekam juga kami mintai keterangan. Saat ini sudah empat saksi, bisa bertambah, karena semakin banyak lebih baik," ujar dia.

Dicky menambahkann, kasus anjing masuk masjid ini bisa gugur di tengah jalan, mengingat psikologis SM saat dilakukan penyidikan keterangannya sering berubah. 

Untuk memastikan kondisi kejiwaan, polisi mengirim SM ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk melakukan serangkaian pemeriksaan.

"SM ketika diperiksa, ada gangguan kejiwaan, sulit koordinasi, sering teriak, tidak memberikan keterangan yang konsisten," kata Dicky.

Berdasar keterangan suami, SM memiliki riwayat gangguan jiwa. Jejak medisnya terekam di dua rumah sakit. Dokter RS Polri akan memeriksanya secara mendalam, dan SM akan dimintai keterangan lanjutan.

"Bagi masyarakat, mari kita jaga kerukunan dan persatuan. Khususnya di Kabupaten Bogor ini, kasus ini sudah ditangani kepolisian. Kami imbau masyarakat tidak terprovokasi dan jangan sampai ada persekusi," kata Dicky.

Ketua Majelis Ulama Indonesia Bogor KH Ahmad Mukri Aji mengimbau umat Islam tidak terpecah belah, dan menghindari tindakan melawan hukum. 

Ahmad mengatakan pentingnya tindakan persuasif dari pihak terkait untuk meredam situasi. Ia meminta masyarakat mempercayai kepolisian yang menangani kasus SM.

"Kapolres sudah menyampaikan hasil sementara, yang bersangkutan terganggu psikologisnya," ujarnya.

Mengidap Skizofrenia

Kepala Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati Brigjen Musyafak mengatakan berdasarkan diagnosis, SM menderita gangguan kejiwaan skizofrenia tipe paranoid dan skizoafektif.

Hal itu mengacu pada tindak lanjut observasi yang dilakukan tiga dokter internal RS Polri dan dua dokter kejiwaan yang menangani kondisi medis SM.

"Saya sampaikan bahwa saudari SM ditangani dokter Polri, spesialis jiwa yang kami miliki ada 3 dokter, kemudian ditambah 2 dokter yang pernah merawat SM," kata Musyafak.

Berdasarkan catatan medis, SM memiliki riwayat sakit, pernah ditangani dua dokter kejiwaan sejak 2013. Keduanya adalah dokter Lahargo dinas di RS Marzuki Mahdi dan di RS Siloam Bogor, dan dokter Lenny praktik di RS Premier. Ia memastikan pemeriksaan psikologis SM akurat.

Pada 2013, kata Musyafak, dalam penanganan dokter, SM menunjukkan tanda-tanda tidak normal.

"Dikasih obat kadang diminum, kadang tidak. Ada kelainan kejiwaan, labil, tidak terkontrol," kata dia.

Kalau SM sudah dalam kondisi stabil, kata Musyafak, pihaknya akan merujuknya ke rumah sakit jiwa.

"Kami akan rujuk ke RS Marzuki Mahdi, bukan RSJ Grogol," kata dia. 

"Sekarang ini proses perawatan pengobatan. Nanti setelah stabil, kami sampaikan ke penyidik, karena memang kasus ini harus ditangani cepat, profesional," ujar Musyafak. []

Baca berita terkait:

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.