Prabowo-Amin Rais Bertemu, PPP: Asal Pulang Umrah Jangan Tambah Ujaran Kebencian

Prabowo-Amin Rais bertemu, PPP: asal pulang umrah jangan tambah ujaran kebencian. “Saya ingin melihat perjumpaan mereka itu dalam kaca mata khusnudzon saja, yakni seyogyanya mendatangkan kebaikan bagi negara ini,” ungkap Arsul Sani.
Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani. (Foto: Tagar/Nuranisa Hamdan Ningsih)

Jakarta, (Tagar 2/6/2018) - Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Arsul Sani menanggapi pertemuan antara Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dengan Ketua Dewan Kehormatan PAN Amien Rais dengan berbaik sangka. Meski, ia pun tak bisa memungkiri pertemuan keduanya mungkin terselip tujuan politik.

“Saya ingin melihat perjumpaan dan pertemuan-pertemuan mereka itu dalam kaca mata khusnudzon saja, yakni bahwa silaturahmi di antara mereka yang ditokohkan oleh masyarakat seyogyanya mendatangkan kebaikan bagi negara ini,” ungkap Arsul Sani saat dihubungi Tagar News, Sabtu (2/6).

“Meski perjumpaan dan pertemuan tersebut ada maksud dan tujuan politiknya,” sambung Arsul.

Ia berharap, pertemuan Amien, Prabowo, yang ditemani pula oleh Ketua Persaudaraan Alumni 212 (PA 212) Slamet Maarif, bisa membuat tokoh-tokoh tersebut lebih bijak dalam mengeluarkan pernyataan. Agar, tercipta kesejukan jelang kontestasi politik yang waktunya semakin dekat.

“Artinya sepulang umrah tersebut, maka beliau-beliau itu dalam menyampaikan narasi-narasi terkait dengan kontestasi politik untuk Pilpres 2019, diharapkan lebih sejuk, tidak menambah ujaran kebencian dan segregasi antar elemen masyarakat,” jelasnya.

Sebab, jika setelah umrah pernyataan yang terlontar terus menerus membuat gaduh masyarakat, dan bahkan menambah berbagai ujaran kebencian tumbuh subur pula di lingkungan masyarakat, maka Arsul menilai makna ibadah umrah yang sesungguhnya akan hilang.

“Jika setelah umrah tersebut kemudian di tengah masyarakat kita tetap berkembang ujaran kebencian dan segregasi yang malah menajam, maka berarti makna umrah sebagai sarana ibadah membersihkan hati dan lisan kita menjadi hilang,” papar Anggota Komisi III DPR ini.

Arsul tak mempermasalahkan rencana kedua tokoh politik tersebut untuk ‘sowan’ pada Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. Asalkan, lagi-lagi setelah pertemuan, dapat tercipta kontestasi yang terkendali di masyarakat.

“Ya itu, bagi saya silaturahmi itu baik saja. Asal output-nya ke masyarakat adalah terciptanya kontestasi yang terkendali dalam ucapan dan perbuatan. Sehingga elemen-elemen masyarakat tidak teraduk-aduk emosinya akibat ucapan elit yang tidak proporosional,” tandasnya.

Pertemuan Amien dan Prabowo dikabarkan terjadi setelah keduanya selesai menjalankan ibadah thowaf, Sabtu (2/6). Pertemuan tersebut pun dilanjutkan di sebuah hotel di Makkah, bersama Ketua PA 212 Slamet Maarif. (nhn)

Berita terkait
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.