Prabowo: Indonesia Bubar 2030, Jokowi: Indonesia Emas 2045

Prabowo dan Jokowi dalam pernyataan-pernyataan politiknya berkaitan Indonesia nyaris selalu berlawanan secara ekstrim, seperti langit dan bumi.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo. (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 20/3/2018) - Ketua Umum Partai Gerinda Prabowo Subianto dan Presiden Joko Widodo dalam pernyataan-pernyataan politiknya berkaitan Indonesia nyaris selalu berlawanan secara ekstrim, seperti langit dan bumi.

Prabowo cenderung memandang masa depan Indonesia menuju kehancuran, sedangkan Jokowi cenderung optimis memandang masa depan Indonesia.

Seperti pidato politik Prabowo dalam sebuah video yang diunggah Partai Gerindra di akun Facebooknya pada Minggu (18/3).

Prabowo berpidato yang isinya menyinggung prediksi Indonesia bubar tahun 2030.

Ini isi lengkap pidato Prabowo dalam video tersebut:

"Saudara-saudara!

Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030.

Bung!

Mereka ramalkan kita ini bubar, elit kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, nggak apa-apa.

Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, nggak apa-apa.

Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa.

Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian!

Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang! Semakin culas! Semakin maling!

Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi."

Indonesia dalam Pandangan Jokowi

Senin 9 Oktober 2017 saat membuka Apel Kepala Satuan Wilayah Polri se-Indonesia di Semarang, Jawa Tengah, Jokowi memperkirakan masa keemasan Indonesia terwujud pada 2045.

Jokowi berbicara terkait potensi Indonesia dibandingkan dengan dua negara adikuasa, yaitu Amerika Serikat dan Republik Rakyat Tiongkok. Ia yakin Indonesia akan menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi terkuat di dunia.

"Pada saat itu, income per kapita kita USD29 ribu dan kita menjadi empat besar ekonomi terkuat di dunia. Tiongkok, India, Amerika, dan kita," kata Jokowi kala itu.

Ia melanjutkan, "Hitung-hitungan kita sendiri, hitung-hitungan dari World Bank mengatakan, bahwa pada 2045 Indonesia masuk era Indonesia Emas," lanjutnya.

Namun, kata Jokowi, masa depan cerah itu baru bisa terwujud jika Indonesia mampu menjaga stabilitas politik, ekonomi, dan keamanan seperti sekarang ini. Tanpa stabilitas, tidak mungkin zaman keemasan Indonesia terwujud.

"Kalau stabilitas keamanan dan politik terus kita jaga, pertumbuhan ekonomi seperti yang kita rasakan sekarang ini, harga komoditas mulai naik, ekonomi global mulai normal, apa yang sudah dihitung betul-betul kejadian," jelas Jokowi.

Saat ini, lanjut Jokowi, pemerintah punya tugas besar untuk merencanakan dan menyiapkan tindakan-tindakan kongkrit menuju Indonesia Emas.

"Untuk menuju ke sana perlu catatan-catatan yang perlu kita benahi," jelas Jokowi. (sa)

Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.