PP GMKI Dikukuhkan, Ketua Umum: Pergerakan Mahasiswa Bereformasi Lebih Milenial

Pengurus Pusat GMKI periode 2018-2020 dikukuhkan, Rabu (31/10) lalu.
Pengurus Pusat GMKI Periode 2018-2020 (Foto: Istimewa)

Jakarta, (Tagar 2/11/2018) - Pengurus Pusat Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (PP GMKI) periode 2018-2020 dikukuhkan, Rabu (31/10) lalu. Pengukuhan dilakukan langsung oleh Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja di Indonesia (PGI) Pdt. Dr. Henriette T Hutabarat-Lebang di Gereja HKBP Kernolong, Jakarta Pusat.

GMKI saat ini dipimpin Ketua Korneles Galanjinjinay dari Cabang Makasar sebagai Ketua Umum dan David Sitorus dari Cabang Bandung sebagai Sekretaris Umum.

Korneles dalam pidato pertamanya menyampaikan pengukuhan PP GMKI kali ini mengambil momentum semangat 501 tahun reformasi gereja. "Artinya GMKI ke depan harus juga mereformasi diri demi mengimbangi arus moderinasi yang begitu pesat, termasuk di dalamnya arus modernisasi teknologi," ujar Korneles.

Korneles mengatakan saat ini GMKI diisi mahasiswa era milenial yang secara langsung membawa arus gaya pergerakan yang baru, yang lebih sesuai dengan jaman, lebih modern dan lebih milenial. Tapi kemudian juga menjadi terasa asing bagi mereka yang lebih dulu menjalani kehidupan di dalam organisasi itu sendiri.

Ia meminta GMKI bisa mengubah diri sesuai zamannya juga sebagai wujud dari bukti kemajuan proses dari organisasi itu sendiri. "Organisasi yang tidak mengalami perubahan, yang stagnan adalah organisasi yang gagal," tuturnya.

"GMKI harus melihat era milenial hari ini sebagai peluang. Peluang untuk mereformasi diri sebagai organisasi yang lebih modern dan sesuai dengan jaman perkembangan teknologi yang sangat pesat ini. Tapi ingat, kita mengubah pola gerakan tanpa mengubah nilai-nilai perjuangan yang oikumenis dan nasionalis. Reformasi gerakan yang tetap bertujuan untuk menjaga keutuhan bangsa dari serangan-serangan dalam bentuk apapun, termasuk penyebaran paham intoleran dan radikal melalui jaringan virtual teknologi internet, " tambah Korneles.

Menurut Korneles, pola gerakan yang cenderung membosankan dan menghabiskan waktu, harus bergeser ke pola gerakan yang lebih menyenangkan, efektif dan bermakna dengan memanfaatkan teknologi dan kreatifitas yang dimiliki para kader dengan tujuan yang tetap kritis dan independen. []

Berita terkait
0
Komisi VIII DPR Optimis Sentra Kemensos Jadi Multilayanan yang Bisa Penuhi Kebutuhan Masyarakat
Anggota Komisi VIII optimis, transformasi fungsi Sentra Kemensos menjadi multilayanan akan semakin meningkatkan pemenuhan kebutuhan masyarakat.