Potret Muslim Uighur di Daratan China

Dilarang pakai jilbab dan memelihara jenggot merupakan sebagian dari tindakan represif Beijing terhadap muslim Uighur
Hui Yang Dimanja (Foto: dw.com/id)

Jakarta - China melarang minoritas muslim Uighur memakai jilbab atau memelihara jenggot. Aturan baru tersebut menambah sederet tindakan represif pemerintah Beijing terhadap etnis Turk tersebut. Siapa sebenarnya bangsa Uighur?

potret1Represi dan Larangan (Foto: dw.com/id)

Represi dan Larangan. Uighur adalah etnis minoritas di China yang secara kultural merasa lebih dekat terhadap bangsa Turk di Asia Tengah ketimbang mayoritas bangsa Han. Kendati ditetapkan sebagai daerah otonomi, Xinjiang tidak benar-benar bebas dari cengkraman partai Komunis. Baru-baru ini Beijing mengeluarkan aturan baru yang melarang warga muslim Uighur melakukan ibadah atau mengenakan pakaian keagamaan di depan umum.

potret2Dalih Radikalisme (Foto: dw.com/id)

Dalih Radikalisme. Larangan tersebut antara lain mengatur batas usia remaja untuk bisa memasuki masjid menjadi 18 tahun dan kewajiban pemuka agama untuk melaporkan naskah pidatonya sebelum dibacakan di depan umum. Selain itu upacara pernikahan atau pemakaman yang menggunakan unsur agama Islam dipandang "sebagai gejala redikalisme agama."

potret3Balada Turkestan Timur (Foto: dw.com/id)

Balada Turkestan Timur. Keberadaan bangsa Uighur di Xinjiang dicatat oleh sejarah sejak berabad-abad silam. Pada awal abad ke20 etnis tersebut mendeklarasikan kemerdekaan dengan nama Turkestan Timur. Namun pada 1949, Mao Zedong menyeret Xinjiang ke dalam kekuasaan penuh Beijing. Sejak saat itu hubungan China dengan etnis minoritasnya itu diwarnai kecurigaan, terutama terhadap gerakan separatisme dan terorisme.

potret4Minoritas di Tanah Sendiri (Foto: dw.com/id)

Minoritas di Tanah Sendiri. Salah satu cara Beijing mengontrol daerah terluarnya itu adalah dengan mendorong imigrasi massal bangsa Han ke Xinjiang. Pada 1949 jumlah populasi Han di Xinjiang hanya berkisar 6%, tahun 2010 lalu jumlahnya berlipatganda menjadi 40%. Di utara Xinjiang yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi, bangsa Uighur bahkan menjadi minoritas.

potret5Hui Yang Dimanja (Foto: dw.com/id)

Hui Yang Dimanja. Kendati lebih dikenal, Uighur bukan etnis muslim terbesar di China, melainkan bangsa Hui. Berbeda dengan Uighur, bangsa Hui lebih dekat dengan mayoritas Han secara kultural dan linguistik. Di antara etnis muslim China yang lain, bangsa Hui juga merupakan yang paling banyak menikmati kebebasan sipil seperti membangun mesjid atau mendapat dana negara buat membangun sekolah agama.

potret6Terorisme dan Separatisme (Foto: dw.com/id)

Terorisme dan Separatisme. Salah satu kelompok yang paling aktif memperjuangkan kemerdekaan Xinjiang adalah Gerakan Islam Turkestan Timur (ETIM). Kelompok lain yang lebih ganas adalah Partai Islam Turkestan yang dituding bertalian erat dengan Al-Qaida dan bertanggungjawab atas serangkaian serangan bom di ruang publik di Xinjiang.

potret7Kemakmuran Semu (Foto: dw.com/id)

Kemakmuran Semu. Xinjiang adalah provinsi terbesar di China dan menyimpan sumber daya alam tak terhingga. Tidak heran jika Beijing memusatkan perhatian pada kawasan yang dilalui jalur sutera itu. Sejak beberapa tahun dana investasi bernilai ratusan triliun Rupiah mengalir ke Xinjiang. Namun kemakmuran tersebut lebih banyak dinikmati bangsa Han ketimbang etnis lokal.

potret8Ketimpangan Berbuah Konflik (Foto: dw.com/id)

Ketimpangan Berbuah Konflik. BBC menulis akar ketegangan antara bangsa Uighur dan etnis Han bersumber pada faktor ekonomi dan kultural. Perkembangan pesat di Xinjiang turut menjaring kaum berpendidikan dari seluruh China. Akibatnya etnis Han secara umum mendapat pekerjaan yang lebih baik dan mampu hidup lebih mapan. Ketimpangan tersebut memperparah sikap anti China di kalangan etnis Uighur [Ed.: Rizki Nugraha (bbg. sumber)/dw.com/id. []

Berita terkait
Paus Fransiskus Dikecam China Atas Komentar Muslim Uighur
China kritik Paus Fransiskus atas sebuah bagian dalam buku barunya yang menyebutkan penderitaan kelompok minoritas Muslim Uighur di China
Netflix Tuai Kontroversi Lewat Film Tentang Muslim Uighur
Netflix kembali menuai kontroversi dengan rencananya untuk mengadaptasi trilogi buku fiksi ilmiah China mengenai muslim Uighur.
China Rilis Buku Putih Hak-hak Buruh Uighur Xinjiang
Pemerintah China mengeluarkan buku putih tentang ketenagakerjaan dan hak buruh di Daerah Otonomi Uighur, Xinjiang.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.