China Rilis Buku Putih Hak-hak Buruh Uighur Xinjiang

Pemerintah China mengeluarkan buku putih tentang ketenagakerjaan dan hak buruh di Daerah Otonomi Uighur, Xinjiang.
Suasana kota di Daerah Otonom Xinjiang, tempat tinggal etnis minoritas muslism, Uighur. (Foto: VCG).

Jakarta- Pemerintah China mengeluarkan buku putih tentang ketenagakerjaan dan hak buruh di Daerah Otonomi Xinjiang, tempat tinggal minoritas muslim Uighur. Buku putih yang diterbitkan Kantor Informasi Dewan Negara diklaim untuk meningkatkan kesejahteraan warga Uighur.

Presiden China, Xi Jinping menekankan bahwa pekerjaan sangat penting bagi kesejahteraan masyarakat. Agenda ketenagakerjaan global yang diadopsi oleh ILO (Organisasi Buruh Internasional) menyatakan bahwa ketenagakerjaan adalah inti dari pengurangan kemiskinan.

Mereka mengkritik pelanggaran hak asasi manusia sambil mengabaikan upaya luar biasa yang telah dilakukan Xinjiang.

Baca Juga: China Ngotot Penahanan Model Uighur Tak Langgar Hukum 

Memiliki pekerjaan yang layak sangat penting untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan seseorang. "Kehidupan keluarga yang harmonis dan bahagia, dan stabilitas masyarakat dalam jangka panjang," ucap Xi seperti diberitakan dari portal globaltimes.cn, Kamis, 17 Septmber 2020.

Menurutnya, kebijakan proaktif untuk memastikan ketenagakerjaan dan keamanan kerja yang diadopsi oleh pemerintah lokal Uighur, Xinjiang telah secara efektif melindungi hak-hak dasar ketenagakerjaan semua kelompok etnis. Kebijakan ini sangat meningkatkan kondisi hidup dan kerja mereka, dan sepenuhnya memenuhi aspirasi mereka untuk menciptakan kehidupan yang lebih baik.

Uighur di kamp yang dibuat ChinaPenghuni kamp pelatihan pendidikan vokasi kota Hotan menari saat kunjungan wartawan dan pejabat di Hotan, Daerah Otonomi Xinjiang Uighur, Cina, Sabtu, 5 Januari 2019. Kunjungan ini diorganisasi oleh pemerintah Cina pasca kabar tindakan pelanggaran HAM terhadap etnis Muslim Uighur. (REUTERS/Ben Blanchard)

Xi mengklaim selama bertahun-tahun, pasukan internasional tertentu, yang bersalah atas bias ideologis dan berprasangka buruk terhadap Tiongkok telah menerapkan standar ganda di Xinjiang. Mereka mengkritik pelanggaran hak asasi manusia sambil mengabaikan upaya luar biasa yang telah dilakukan Xinjiang untuk melindungi hak asasi manusia.

Mereka telah memalsukan fakta untuk mendukung klaim palsu tentang "kerja paksa" di Xinjiang, dan mencoreng pekerjaan pemerintah daerah tentang ketenagakerjaan dan keamanan kerja. Tindakan mereka merupakan penyangkalan terhadap fakta bahwa penduduk lokal di Uighut, Xinjiang menikmati hak untuk bekerja, bercita-cita untuk keluar dari kemiskinan dan keterbelakangan, dan bekerja untuk mencapai tujuan itu.

"Tuduhan tidak berdasar seperti itu akan ditentang keras oleh setiap orang yang menghargai keadilan dan kemajuan," tutur Xi.

Xi menambahkan menghormati dan melindungi hak asasi manusia adalah prinsip yang diabadikan dalam Konstitusi Tiongkok. CPC dan pemerintah China selalu memprioritaskan perlindungan hak warga negara untuk bekerja dan bekerja.

"Kami telah mengambil sikap tegas terhadap kerja paksa dan memberantasnya dalam bentuk apa pun," ucap Xi yang juga Sekretaris Jenderal Komite Sentral CPC dan Ketua Komisi Militer Pusat.

Simak Pula: China Pekerjakan Etnik Uighur untuk Produksi Masker

Xi menegaskan, pekerjaan membantu membuat perbedaan dan menciptakan kebahagiaan. Ke depan, di Uighur, Xinjiang akan melanjutkan komitmen pada filosofi pembangunan yang berpusat pada masyarakat, mematuhi prinsip bahwa ketenagakerjaan adalah yang terpenting bagi kesejahteraan masyarakat. []

Berita terkait
Nasib Warga Uighur Pasca Virus Corona Masuk Xinjiang
Virus corona baru yang awalnya terdeteksi di Wuhan mulai menyebar ke Xinjiang di China bagian barat.
China Tahan WNA Keturunan Etnis Uighur, Ada Apa Ini?
Pemerintah China terus menahan warga negara asing keturunan etnis minoritas Uighur untuk mencegah mereka ke Xinjiang.
Konflik Uighur di China, Negara Mana yang Membela?
Tindakan represi yang dilakukan oleh pemerintah China terhadap etnis Uighur.
0
Anak Elon Musk Mau Mengganti Nama
Anak CEO Tesla dan SpaceX, Elon Musk, telah mengajukan permintaan untuk mengubah namanya sesuai dengan identitas gender barunya