Polres Bima Bekuk Warga NTB Mengaku Polisi

Polres Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) membekuk Rafik (24), pemuda yang mengaku sangat berkeinginan menjadi polisi
Pelaku yang mengaku sebagai polisi diamankan Polres Bima. (Foto: Istimewa)

Bima - Polres Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) membekuk Rafik (24), pemuda yang mengaku sangat berkeinginan menjadi polisi. Saking terobsesi, sampai 12 kali melamar tapi gagal.

Rafik dibekuk lantaran mencuri di rumah warga Lewirato, Kecamatan Mpunda, Kota Bima.

"Dari pengembangan kasus polisi gadungan. Setelah kita kembangkan ada banyak barang bukti di tempat kejadian lain," ujar Kasat Reskrim Polres Bima Kota Iptu Hilmi Manossoh Prayugo, Minggu 19 Mei 2019.

Baca juga: Polisi Aceh Tilang Pelanggar Lalin dengan Tausyiah

Kejadian bermula pada Rabu 11 Mei 2019 sekitar pukul 11.00 WITA. Saat Rafik datang dan masuk ke rumah Sariman (50) di Kelurahan Lewirato. Rafik kemudian mengambil ponsel dan dompet berisi ATM serta barang berharga lainnya dari rumah korban.

Setelah itu dia menelepon istri korban dan meminta sejumlah uang tebusan. Saat bertelepon begitu, dia mengaku anggota Polri.

Korban pun menyetujui permintaan Rafik dan sepakat untuk bertemu di sekitar lapangan Paruga Nae. Korban diam-diam melaporkan rencana pertemuan itu kepada polisi.

Ketika terjadi transaksi antara Rafik dan istri korban, selang beberapa menit polisi kemudian datang dan menyergap Rafik serta mengamankan sejumlah barang bukti.

Hilmi menuturkan saat ditangkap, Rafik sempat mengelak dan mengaku-ngaku sebagai anggota polisi yang bertugas di Polres Bima. Polisi kemudian memintanya menunjukan Kartu Tanda Anggota (KTA). Namun tidak bisa ditunjukkan.

Baca juga: Polisi di Surabaya Amankan Ribuan Pil Koplo

Rafik akhirnya mengakui bahwa dia telah melakukan pencurian tersebut dan bukan anggota polisi. Rafik hanya terobsesi menjadi anggota polisi dan seringkali mengikuti tes, namun tidak pernah lulus.

"Keterangan dari keluarganya, yang bersangkutan sudah 12 kali ikut tes TNI dan Polri, namun tidak lulus. Pelaku sangat terobsesi ingin menjadi anggota," tutur Hilmi.

Berita terkait