Surabaya - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa Ahmad Hilmi mengatakan musik berbahasa Jawa mulai bangkit. Ada fenomena baru yang lagi naik daun, musisi muda memadukan bahasa Jawa dengan aransemen musik. Lirik daerah dipadukan dengan musik modern sehingga lebih berwarna.
Seniman asal Jombang, Jawa Timur ini mengatakan meski dalam serbuan musik mancanegara, terutama Korea, dan Mandarin, justru musik berbahasa Jawa ikut naik daun. "Didi Kempot adalah contohnya," katanya, Sabtu, 2 Oktober 2019.
Pria yang akrab disapa Gus Hilmi ini mengatakan, lagu dan arransemen musik milik Didi Kempot tidak kalah dengan musik impor. "Lagu Didi Kempot, musiknya lebih berwarna karena campuran lirik daerah dikawinkan dengan musik yang lebih modern," ungkapbya.
Menurut dia, musisi muda asal Jawa Timur yang saat ini sedang berkibar salah satu contohnya adalah Deny Caknan. Lagu yang diciptakan bernuansa Pop Jawa berjudul 'Kartonyono Medot Janji' sedang hits. "Kini video klipnya yang diunggah di YouTube mencapai 72 juta viewers," ungkapnya.
Anggota DPRD Jawa Timur ini mengatakan agar musik asli Indonesia tidak tergerus oleh mancanegara, seniman muda yang ada di Jawa Timur harus lebih kreatif menciptakan tembang-tembang Jawa yang dikemas dengan bentuk Jawa Modern. "Saya ikut prihatin melihat anak-anak kita lebih menyukai lagu barat," kata dia.
Gus Hilmi menilai pemerintah kurang memperhatikan musik Jawa. Seniman perlu diajak komunikasi agar mau menyemarakkan acara besar provinsi maupun kabupaten dengan tembang Jawa. Seperti halnya dalam bentuk festival, agar kesenian Jawa bisa lebih memasyarakat.
Kini video klipnya yang diunggah di YouTobe mencapai 72 juta viewers
"Sekarang kan sudah ada YouTube untuk memberi pengembangan. Kalau kita memberikan harapan dan fasilitas, festival lebih digalakkan yang temanya budaya asli Indonesia. Tidak hanya Jatim saja, tapi budaya Jawa juga," ungkapnnya.
Dia siap mewadai keinginan para seniman muda lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan lagu lagu Jawa. Hal ini salah satu bentuk upaya untuk mendongkrak seni dan budaya Jawa Timur.
"Kami mensuport ke dinas terkait atau melalui dewan kesenian yang ada untuk mendorong dan memfasilitasi seniman muda agar lebih kreatif menciptakan lagu-lagu pop Jawa," kata dia.
Lebih lanjut Gus Hilmi juga menyayangkan masyarakat menghindari seni ludruk. Seni budaya asli Indonesia ini seperti mati suri, mulai tergerus perkembangan baru pertunjukan kesenian berupa komedi.
Dia berharap Pemerintah Provinsi Jatim mau memberikan perhatian khusus terhadap kesenian ludruk. Tujuannya agar bisa kembali hidup seperti melahirkan artis baru seperti almarhum Bambang Gentholet. "Miris budaya ludruk mulai luntur karena semakin hari semakin tergerus," ungkapnya.
Hilmi menilai Jatim merupakan tempat lahir dan pusat perkembangan ludruk. Harus ada program baru untuk kesenian agar dikenal masyarakat. Namun kesenian harus selalu lebih update dengan situasi zaman.
"Kalau ludruk hanya mengandalkan pakem aslinya tidak mau berinovasi, hanya kaum tua yang memahami. Kalau ingin diterima milineal topiknya harus yang milineal," katanya. []
Lihat Berita Foto:
- Husein Alatas Gantikan Yuki Pas Band di Musik Untuk Republik
- Slank Guncang Panggung Musik Untuk Republik
- Penampilan Cokelat Meriahkan Konser Musik untuk Republik