Polisi Tanam Pohon di Lokasi Rawan Bencana di Sulsel

Jajaran Kepolisian Sulawesi Selatan melakukan gerakan tanam poho di daerah yang rawan terjadi bencana tanah longsor di Sulawesi Selatan.
Aparat kepolisian saat melakukan penanaman pohon di wilayah rawan bencana alam. (Foto: Tagar/Lodi Aprianto)

Makassar - Jajaran kepolisian daerah Sulawesi Selatan bergerak cepat dalam mengantisipasi bencana alam longsor dan banjir di wilayah rawan bencana. Kali ini, Polisi lakukan gerakan penanaman pohon di lahan seluas 3,5 Hektar yang tersebar di seluruh wilayah Sulsel.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol Ibrahim Tompo mengatakan, cuaca ekstrem di bulan Januari 2020 ini membuat Sulsel masuk dalam kategori zona merah terkena bencana alam.

Sehingga, Polda Sulsel mengaktifkan gerakan penghijauan demi menjaga keberlangsungan lingkungan. Gerakan ini pun dimulai dengan penanaman hampir dua ribu pohon.

"Kita lakukan penyelamatan bumi melalui kegiatan polisi peduli penghijauan. Gerekan ini dalam rangka mencegah terjadinya bencana alam seperti banjir dan longsor," kata Ibrahim Tompo, Senin 6 Januari 2020.

Polda Sulsel dan Polres jajaran ini menggelar program Polisi peduli penghijauan dengan melaksanakan penanaman bibit pohon, dengan total akumulasi lahan seluas 3,5 hektar yang tersebar di seluruh wilayah Sulsel.

Kita lakukan penyelamatan bumi melalui kegiatan polisi peduli penghijauan.

"Pohon yang ditanam sebanyak 2000 batang, terdiri dari pohon Jati Putih, Manggrove, Kopi, Mahoni, ukun, rambutan, Ketapang Kencana, Gerseng, Jeruk, Lengkeng dan Bambu Kuning," lanjutnya.

Ibrahim menegaskan bahwa program polisi peduli penghijauan merupakan gagasan Kapolri Jenderal Idham Azis. Selain berfungsi sebagai langkah penghijauan, penanaman pohon juga akan membantu menghambat terjadinya banjir, longsor dan bencana lainnya.

Kemudian tanam pohon ini juga memiliki manfaat menambah produksi oksigen, mengurangi CO2 dan polusi lainnya.

"Selain itu dengan banyaknya bencana yang terjadi, diakibatkan kerusakan lingkungan, menuntut kepedulian bersama untuk menata kembali lingkungan. Salah satunya dengan penghijauan mulai dari lingkungan rumah, kantor, dan lingkungan lainnya," tambahnya.

Sebagai bentuk sinergitas, Kegiatan tersebut  bekerjasama dengan Perhutani, melibatkan anggota Polres dan Polsek Jajaran Polda Sulsel, TNI, dan polisi kehutanan serta Masyarakat.

"Kegiatan tanam pohon ini, kita awali di lingkungan SPN Polda Sulsel dengan menanam dua ribu pohon. Selanjutnya Polres jajaran juga akan melakukan penanaman di wilayah masing-masing yang rawan bencana alam," jelasnya.

Sebelumnya, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulawesi Selatan (Sulsel), telah memetakan daerah-daerah yang dianggap beresiko terdampak bencana di musim cuaca ekstrem awal 2020. Hasilnya, semua wilayah, kabupaten dan kota di Sulsel berpotensi rawan atau masuk dalam kategori zona merah. []

Berita terkait
Begal Sadis Hantui Ojol di Makassar
Begal di kota Makassar kembali beraksi, kali ini seorang driver Ojol di kota Makassar dibegal saat pulang ke kosnya.
Pemilik Rumah di Makassar Ditemukan Membusuk
Sesosok mayat ditemukan sudah meninggal dunia di salah satu rumah di jalan Maccini Gusung Makassar. Mayat tersebut diketahui bernama Imran Adam.
Diterpa Hujan dan Angin, Ruko di Makassar Ambruk
Sebuah ruko di Makassar ambruk usai diterjang hujan deras dan angin kencang yang melanda kota Makassar, Minggu 5 Januari 2020.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.