Polisi Sebut Pelaku Bom Bunuh Diri Terpapar ISIS

RA (22), terduga pelaku bom bunuh di Tugu Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Polisi Sebut terpapar ISIS
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigjen Dedi Prasetyo. (Foto: Antara)

Jakarta - RA atau Rofik Asharudin (22), terduga pelaku bom bunuh diri di Pos Pantau Lebaran di Tugu Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah diketahui terpapar paham radikal ISIS. Hal itu dikatakan Kepala Biro Penerangan Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo pada Selasa 4 Juni 2019. 

Meski demikian, kata dia, polisi belum menemukan adanya indikasi RA terlibat suatu jaringan teroris tertentu. 

"Pelaku ini suicide bomber. Secara individu, yang bersangkutan terpapar paham ISIS. Belum ada indikasi yang bersangkutan terlibat dalam suatu jaringan," kata Brigjen Dedi di Mabes Polri, dikutip dari Antara pada Selasa 4 Juni 2019. 

Baca juga: Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri Bernama Rofik Asharudin

Dia mengatakan pihaknya sudah menemukan identitas pelaku yang terduga teroris tersebut. Bahkan terhadap kasus dugaan bom bunuh diri ini polisi masih terus mendalami untuk mengungkap jaringan korban yang diduga pelaku peledakan tersebut dari olah TKP dan semua barang bukti yang sudah didapatkan itu. 

"(Identitas) terungkap dari sidik jari dan ijazah yang bersangkutan. Pelaku berusia 22 tahun dengan pekerjaan swasta. Pelaku belum menikah dan bertempat tinggal Wirogunan, Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah," ucap dia. 

Sebelumnya telah terjadi kasus dugaan bom bunuh diri di Pos Pengamanan I Tugu Kartasura pada Senin malam sekitar pukul 22.45 WIB.

Baca juga: Pelaku Bom Sukoharjo Masih Hidup, Tapi Luka Parah

Awalnya ada seorang tak dikenal menggunakan kaos berwarna hitam dan celana jeans serta memakai headset berjalan menuju Pos Pengamanan Tugu Kartasura. Orang tersebut duduk di trotoar di depan pos.

Lalu sepuluh menit kemudian terjadi ledakan di depan pos yang mengakibatkan orang tersebut luka-luka. []



Berita terkait
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.