Polisi Bongkar Cara Maling Bobol Data Nasabah Bank di Padang

Para pembobol data nasabah bank di Kota Padang beraksi menggunakan kamera pengintai yang diletakkan di mesin angka ATM.
Kapolresta Padang, AKBP Imran Amir ketika membeberkan cara pembobol data nasabah bank di Padang saat beraksi.(Foto: Tagar/Muhammad Aidil)

Padang - Polisi menangkap lima pelaku kejahatahan pembobolan data nasabah bank di wilayah Kota Padang, Sumatera Barat. Kuat dugaan, mereka merupakan jaringan internasional.

Para pelaku akses ilegal (skimming) itu berinisial MLF, 35 tahun, SWN, 27 tahun, RRL, 35 tahun, SDA, 34 tahun, JAS, 24 tahun. Mereka ditangkap jajaran Polsek Lubuk Begalung dan Polresta Padang di kawasan Marapalam, Kecamatan Padang Timur dan Aru, Kecamatan Lubuk Begalung pada Rabu, 21 Oktober 2020.

Untuk menarik uang, mereka menggunakan ATM lain yang sudah dikloning dari hasil penyadapan data nasabah yang berhasil dibobol.

Sebelum beroperasi di sejumlah ATM, mereka terlebih dahulu memetakan lokasi dan sasaran yang bisa dijadikan tempat untuk mencuri data nasabah.

"Mereka menggunakan semacam kamera pengintai berukuran kecil di dekat angka tempat nasabah memasukkan nomor pin," kata Kapolresta Padang, AKBP Imran Amir kepada wartawan ketika menggelar konfrensi pers, Jumat, 23 Oktober 2020.

Selain itu, mereka juga memasang sejenis alat penyadap yang bertujuan untuk mencatat data para nasabah di mulut ATM. Dengan demikian, data nasabah akan tersalin ke dalam sebuah database yang berpusat di Malaysia.

"Untuk menarik uang, mereka menggunakan ATM lain yang sudah dikloning dari hasil penyadapan data nasabah yang berhasil dibobol," katanya.

Untuk menghilangkan jejak, para pelaku juga merakit sebuah panel desain mesin ATM dan dicat dengan warna serupa. Aksi mereka tergolong rapih dan profesional. ATM yang mereka pilih pun hanya BNI dengan pecahan Rp 50 ribu.

"Para pelaku di sini hanya sebagai eksekutor, kendali itu ada di Malaysia. Segala kebutuhan dan logistik dikirim langsung dari sana dan mereka dibekali uang Rp 10 juta untuk operasional," katanya.

Dalam beraksik, para tersangka saling berbagi tugas. Pelaku MLF dan JAS memasang alat pengintai data di mesin ATM. Pelaku lainnya memantau situasi di sekitar Tempat Kejadian Perkara (TKP).

"Setelah alat terpasang, mereka keluar dari ATM dan menghitung berapa orang yang ke luar masuk ATM. Alat penyadap yang mereka pasang hanya bertahan tiga jam," katanya.

Para pelaku dilaporkan berhasil membobol 81 data nasabah Bank BNI di Kota Padang. Namun sampai kini, belum ada laporan dari masyarakat tentang data tersebut.

Menurut Imran, sindikat ini berhasil menarik uang nasabah yang datanya sudah dibobol. Kasus itu terjadi di Tanjung Morawa, Sumatera Utara. Apesnya, mereka ditangkap polisi saat beraksi di Kota Padang. []


Berita terkait
Jaringan Internasional Bobol Data Nasabah Bank di Padang
Polisi membongkar praktek kejahatan pembobolan data nasabah bank di Padang. Para pelaku jaringan internasional.
Kronologi Kebakaran Tewaskan Nenek di Padang Sumbar
Polsek Lubuk Begalung, Padang belum mengetahui penyebab kebakaran yang menewaskan seorang nenek 90 tahun.
Rincian Bantuan BNPB Penanganan Abrasi di Padang Sumbar
BNPB menyalurkan bantuan sebesar Rp 19 miliar untuk penanganan bencana abrasi di 4 pantai di Kota Padang, Sumatera Barat.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.