Polisi Benarkan Ravio Ditangkap soal Isu Penjarahan

Polda Metro Jaya membenarkan penangkapan Peneliti kebijakan publik Ravio Patra karena isu penjarahan dan krisis sudah saatnya membakar.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus. (Foto: Antara/Fianda Rassat)

Jakarta - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya atau Polda Metro Jaya membenarkan penangkapan Peneliti kebijakan publik Ravio Patra. Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Yusri Yunus menyebut Ravio ditangkap di kawasan Jalan Gelora, Menteng, Jakarta Pusat.

"Memang saya membenarkan tadi malam dari krimum PMJ (Polda Metro Jaya) mengamankan seseorang inisial RPA," ujar Yusri Yunus kepada wartawan, Kamis, 23 April 2020.

Krisis sudah saatnya membakar! Ayo kumpul dan ramaikan 30 April aksi penjarahan nasional serentak semua toko yang ada di dekat kita bebas dijarah.

Dia mengatakan, Ravio diduga menyiarkan berita onar atau menyebar kebencian. Menurut Yusri, pihaknya saat ini masih melakukan pendalaman terhadap Ravio yang berdalih WhatsApp-nya diretas.

Baca juga: Polda Jatim Tangkap 10 Orang Diduga Kelompok Anarko

"Kita tunggu saja hasil pemeriksaanya, karena ini diduga menyebarkan berita onar. Masih didalami kalau ada hasilnya kita sampaikan. (Statusnya) masih penyelidikan," ucap Yusri.

Kabar penangkapan Ravio pertama kali disiarkan Direktur Eksekutif Safenet Damar Juniarto. Dia membenarkan adanya penyebaran pesan berantai dari nomor milik Ravio. 

Namun, Damar memastikan pesan tersebut bukan dikirim Ravio, karena aplikasi WhatsApp miliknya saat itu tengah dibajak alias diretas oleh seseorang.

Dia mengatakan peretasan itu terjadi pada Rabu, 22 April 2020. Saat itu Ravio sempat bercerita aplikasi WhatsApp miliknya diretas oleh seseorang. 

Dugaan itu muncul saat dia mencoba masuk ke aplikasi tersebut, muncul pemberitahuan 'You've registered your number on another phone'. Selain itu, ada permintaan pengiriman OTP (one time password) di kotak pesan ponselnya.

"Peristiwa ini saya minta segera dilaporkan ke WhatsApp, dan akhirnya oleh Head of Security Whatsapp dikatakan memang terbukti ada pembobolan," kata Damar.

Baca juga: Polresta Malang Tangkap 3 Mahasiswa Kelompok Anarko

Setelah usaha peretasan itu, aplikasi WhatsApp milik Ravio tak bisa digunakan selama 2 jam. Setelah aplikasinya kembali pulih, dia mendapati ada pesan berantai yang dikirim peretas melalui ponselnya.

Pesan bernada provokasi tersebut berbunyi 'Krisis sudah saatnya membakar! Ayo kumpul dan ramaikan 30 April aksi penjarahan nasional serentak semua toko yang ada di dekat kita bebas dijarah.'

Damar kemudian meminta Ravio mengumpulkan semua bukti terkait peretasan ponselnya itu. Ravio kemudian mengabarkan ada seseorang yang tak dikenal datang ke indekos dan mencarinya usai peretasan WhatsApp itu.

"Saya instruksikan Ravio untuk matikan handphone dan cabut baterai, lalu pergi ke rumah aman. Sudah lebih dari 12 jam tidak ada kabar, baru saya dapat informasi Ravio ditangkap semalam oleh intel polisi di depan rumah aman," kata dia. []

Berita terkait
Polisi Bekuk Anarko Antikemapanan dan Antikapitalis
Polisi berhasil membekuk lima orang pemuda anarko antikemapanan, antikapitalis, antikebijakan pemerintah yang lakukan vandalisme di Pulau Jawa.
Kapolda Jabar: Demo Rusuh Mahasiswa Ditunggangi Anarko
Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Sufahriadi menegaskan kelompok Anarko berada di balik kerusuhan demonstrasi mahasiswa.
DPR Sebut KPK Anarko
nggota Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Masinton Pasaribu menilai pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berpaham anarko.
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.