Polemik Pergantian Pejabat Pemkot Makassar, Ini Kata Gub Sulsel

Pergantian pejabat di Pemkot Makassar oleh Pj Wali Kota menuai polemik, pasalnya Pj mengganti pejabat tanpa berkordinasi dengan Wali Kota terpilih.
Gubernur Sulawesi Selatan, Nurdin Abdullah. (Foto: Tagar/Aan Febriansyah)

Makassar - Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Nurdin Abdullah meminta PJ Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin dan Wali Kota terpilih Danny Pomanto membangun komunikasi agar tidak terjadi kekisruhan dalam tatanan pemerintahan mendatang.

Hal ini disampaikan terkait adanya anggapan jika keputusan melakukan proses seleksi pejabat dilingkup Pemkot Makassar tidak sesuai aturan.

Karena intinyaa adalah komunikasi. Saya sudah sampaikan ke Pj wali kota agar berkomunikasi dengan wali kota terpilih.

Menurut Nurdin, penting membangun komunikasi antar kedua pejabat publik tersebut, sehingga nantinya setelah pelantikan wali kota terpilih tatanan pemerintahan dapat segera berjalan maksimal.

"Sebenarnya ini bukan menjadi masalah besar, ketika seorang Pj Wali kota melantik sejumlah pejabat eselon dipemerintahannya meski sekalipun itu di akhir masa jabatannya. Asalkan, semuanya dikomunikasikan bersama dengan pejabat wali kota terpilih," ujar Nurdin Abdullah

"Karena intinyaa adalah komunikasi. Saya sudah sampaikan ke Pj wali kota agar berkomunikasi dengan wali kota terpilih terkait usulan pejabat,"sambungnya.

Mantan Bupati Bantaeng dua periode itu mencontohkan, ketika dirinya terpilih menjadi Gubernur Sulsel periode 2018-2023, pada masa itu Pj Gubernur Sony Sumarsono juga mengambil kebijakan serupa dengan melantik sejumlah pejabat di akhir masa jabatannya.

"Bagi saya itu hal biasa dan wajar, karena sebagai Pj Gubernur memiliki kewenangan yang sama. Hal demikian juga berlaku pada PJ Wali Kota Makassar yang memiliki kewenangan mengusulkan dan melantik pejabat siapa saja yang akan mendampinginya menjalankan pemerintahan,"tegasnya.

Justru, pihaknya mengapresiasi Pj Gubernur Sulsel Sony Sumarsono, kala itu. Karena, membantunya membentuk susunan pemerintahan sebelum dirinya memulai pemerintahan baru.

Untuk itu, Nurdin Abdullah mengingatkan, agar apa yang menjadi keputusan Pj Wali Kota Makassar saat ini melantik pejabat yang dipersoalkan dan dijadikan hal rumit.

Melakukan seleksi pejabat itu bukan perkara mudah, harus ada rentetan proses yang dilakukan seorang kepala daerah. Dari mulai proses pengusulan, proses biding hingga kemudian akhirnya disetujui oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN).

"Saya bilang, silahkan lakukan seleksi selama sesuai peraturan dan ketentuan apalagi ada jabatan lowong yang akan diisi. Dan ini bukan mutasi tapi pengisian jabatan lowong,"tuturnya.

Nurdin Abdullah berharap kedua pejabat publik ini segera mengakhiri miskomunikasi yang terjadi, agar dimasyarakat terlihat sosok kenegawaranan  dan bisa menjadi tauladan.

"Saya berharap keduanya menunjukkan sikap kenegarawanan, pemimpin itu harus menunjukkan keteladanan apalagi kita di Sulsel tak henti-hentinya harus mengedepankan sipakatau dan sipakalebbi. Mari duduk bersama agar semua berakhir baik," tuturnya.

Diketahui saat ini terjadi polemik di Pemerintah Kota Makassar, penyebabnya karena Pj Wali Kota Makassar Rudy Djamaluddin mengganti pejabat baru di lingkup Pemkot Makassar tanpa berkomunikasi dengan Wali Kota terpilih Danny Pomanto.

Padahal masa jabatan Pj Wali Kota Makassar sudah hampir selesai. []

Berita terkait
Nurdin Abdullah Resmikan Taman Emmy Saelan CPI
Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah meresmikan RTH Taman Emmy Saelan di kawasan CPI Makassar.
Kunjungi Pulau, Nurdin Abdullah Janji Jaringan Telepon
Kunjungi Kecamatan kepulauan Sangkarang Gubernul Sulsel Nurdin Abdullah janjikan akses jaringan telepon.
Nurdin Abdullah Harap Masyarakat Tidak Termakan Hoaks
Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah berharap masyarakat tidak mudah terprovokasi terkait penanganan pasien Covid-19 di rumah sakit.
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu