Polemik Merdeka Belajar, DPR Jadwalkan Nadiem Makarim

Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan pihaknya segera memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Anwar Makarim terkait Merdeka Belajar
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengikuti rapat kerja dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis, 12 Desember 2019. Termasuk membahas rencana penghapusan Ujian Nasional. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)

Jakarta - Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda mengatakan pihaknya segera menjadwalkan untuk memanggil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim dan pendiri sekolah Cikal Najeela Shihab terkait polemik paten Merdeka Belajar. 

"Kami ingin mengetahui duduk perkara sebenarnya karena Merdeka Belajar merupakan label berbagai program unggulan Mendikbud Nadiem Makarim. Namun, kenyataannya label ini telah dipatenkan oleh entitas swasta yang kebetulan juga bergerak di bidang pendidikan," ujar Syaiful Huda di Jakarta, Minggu, 12 Juli 2020. 

Kita ketahui bersama sebenarnya Merdeka Belajar adalah konsep pendidikan yang dulu disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara.

Berdasarkan informasi dari Pangkalan Data Kekayaan Intelektual (PDKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham), Merdeka Belajar telah terdaftar sebagai paten dari PT Sekolah Cikal yang beralamat di Jalan TB Simatupang, Cilandak, Jakarta Selatan, per 22 Mei 2020. Pendaftaran merek Merdeka Belajar sendiri telah diajukan sejak 1 Maret 2018.

Baca juga: Di DPR, Nadiem Makarim Bicara Target Merdeka Belajar

Dalam laman PDKI itu dijelaskan Merdeka Belajar terdaftar sebagai penamaan untuk bimbingan kejuruan, jasa pengajaran, hingga jasa penyelenggaraan taman belajar dan bermain. 

Huda menjelaskan, label Merdeka Belajar telah identik dengan berbagai kebijakan di era Mendikbud Nadiem Makarim. Bahkan, kebijakan tersebut menjadi kerangka pengembangan kebijakan pendidikan, baik untuk tingkat dasar dan menengah, serta perguruan tinggi.

"Kita ketahui bersama bahwa berbagai kebijakan unggulan dari Mas Menteri dilabeli dengan Merdeka Belajar di mana untuk tingkat dasar dan menengah berisi empat program, sedangkan di tingkat perguruan tinggi ada kebijakan Kampus Merdeka yang juga penerjemahan konsep Merdeka Belajar," katanya. 

Menurut Huda, agak aneh jika saat ini Merdeka Belajar menjadi merek dagang dari entitas swasta yang kebetulan bergerak di bidang pendidikan.

Baca juga:  Nadiem Makarim Frustasi Jadi Menteri Pendidikan Jokowi

Kondisi itu bisa berdampak hukum jika pemilik paten Merdeka Belajar di kemudian hari menuntut royalti atas penggunaan program tersebut sebagai label berbagai kebijakan yang dikeluarkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 

"Kita tidak tahu apa yang terjadi di masa depan. Bisa jadi karena perubahan pemilik perusahaan atau perubahan kebijakan perusahaan, kemudian ada tuntutan kompensasi atas penggunaan istilah Merdeka Belajar oleh Kemendikbud,” ucapnya.

Huda menilai ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk menyelesaikan polemik paten Merdeka Belajar. Pertama, Kemendikbud dan pemilik paten Merdeka Belajar membuat kesepakatan hitam di atas putih jika penggunaan merek tersebut oleh Kemendikbud tidak akan menimbulkan permasalahan hukum.

Langkah kompromi tersebut untuk menjamin jika penggunaan merek dagang swasta oleh instansi pemerintah tidak akan merugikan keuangan negara. 

Kedua, pemilik paten mencabut klaim hak kekayaan intelektual atas label Merdeka Belajar. Dengan demikian paten itu bisa digunakan secara leluasa oleh umum termasuk oleh Kemendikbud.

Ketiga, Mendikbud Nadiem Makarim mencari alternatif lain untuk label program unggulan Kemendikbud. "Kita ketahui bersama sebenarnya Merdeka Belajar adalah konsep pendidikan yang dulu disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara. Kalau saat ini dipatenkan oleh pihak-pihak tertentu ya lebih baik Mas Menteri cari merk lain untuk label kebijakannya," ujar Ketua Komisi X DPR itu. []

Berita terkait
Ma'ruf Amin - Nadiem Makarim, New Normal di Sukabumi
Wapres Maruf Amin didampingi Mendikbud Nadiem Makarim meninjau kesiapan new normal atau kenormalan baru di sekolah di Sukabumi, Jawa Barat.
Nadiem Makarim Bisa Kena Reshuffle
Ujang Komarudin mengatakan posisi Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim terancam tergeser oleh kader dari PAN.
Reshuffle Jokowi Diminta Tepat, Lihat Nadiem Makarim
Pengamat Politik Ujang Komarudin meminta Presiden Jokowi tepat dalam merekrut menteri baru apabila melakukan reshuffle kabinet.
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina