Polemik KRAS, Aneh Kok Subholding Tantang Menteri BUMN?

Sebagai orang yang berpengalaman dalam berbagai bidang usaha, Erick, dinilai Fernando tentu lebih memahami langkah apa yang harus dilakukan.
Krakatau Steel. (Foto:Tagar/Ist)

Jakarta - Direktur Rumah Politik Indonesia , Fernando EMaS, mengatakan Pernyataan yang disampaikan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dihadapan anggota Komisi VI DPR RI mengenai kemungkinan bangkrut PT Krakatau Steel (Persero) Tbk tidak pantas ditanggapi di ruang publik dengan debat terbuka oleh komisaris Krakatau Sarana Infrastruktur (KSI yang merupakan subholding Krakatau Steel (KRAS).

"Sebagai bawahan yang dipercaya mengawasi salah satu subholding BUMN tidak tepat juga menantang taruhan Menterinya di ruang publik, karena ini soal kebijakan bukan perjudian," kata Fernando kepada Tagar, Selasa, 7 Desember 2021.

Ditegaskan alumni Universitas Indonesia ini, apa yang disampaikan oleh Erick Thohir adalah kemungkinan Krakatau Steel akan bangkrut apabila langkah-langkah restrukturisasi untuk menyelesaikan masalah yang diambil oleh Kementerian BUMN gagal.

"Seharusnya pihak manajemen Krakatau Steel dan subholdingnya membantu Erick Thohir dalam melakukan percepatan restrukturisasi dalam menyelesaikan persoalan Krakatau Steel, bukan malah mengajak Menteri BUMN tersebut untuk taruhan. Saya yakin Erick memiliki data dan analisis yang kuat sehingga mengeluarkan pernyataan tersebut dihadapan para anggota Komisi VI," ujarnya.

"Apakah komisaris KSI tersebut sudah melakukan koordinasi dengan manajemen Krakatau Steel terutama dengan Silmy Karim sebagai Dirut KRAS, sebelum melakukan tantangan tersebut kepada Erick Thohir? Kalau memang tanpa sepengetahuan dari Dirut KS sebaiknya diberikan sanksi pencopotan karena tidak menunjukkan etika yang baik dalam mengelola perusahaan," tegasnya.

Menurut Fernandi, ada mekanisme internal yang bisa digunakan dalam mencari jalan keluar saat ini. Seharusnya, kata Fernanando, saling mendukung untuk kepentingan perbaikan perusahaan bahkan dirinya pun merasa heran dengan sikap direktur utama yang hingga kini masih membisu.

"Aneh juga Silmy Karim sebagai Dirut KRAS masih membisu, jadi kita lihat saja apakah ada sandiwara soal begini," ujarnya.

Sebagai orang yang berpengalaman dalam berbagai bidang usaha, Erick, dinilai Fernando tentu lebih memahami langkah apa yang harus dilakukan untuk kembali memperbaiki Krakatau Steel termasuk ketika harus merombak jajaran komisaris dan direksi Krakatau Steel beserta subholding perusahaan KRAS.


Sebagai bawahan yang dipercaya mengawasi salah satu subholding BUMN tidak tepat juga menantang taruhan Menterinya di ruang publik, karena ini soal kebijakan bukan perjudian.


"Seharusnya semua pihak terutama dari pihak internal Krakatau Steel harus membantu Erick Thohir dalam menata perusahaan agar lebih baik lagi. Jangan ganggu Erick dalam menata perusahaan BUMN dengan hal-hal yang tidak penting," tegasnya.

"Saya yakin Presiden Jokowi mendukung penuh apa yang dilakukan oleh Erick Thohir untuk membenahi perusahaan yang ada dibawah Kementerian BUMN agar memberikan keuntungan bagi Negara, dan kerja Menteri itu berkoordinasi dengan Presiden Jokowi," ujarnya.[]

Baca Juga:

Berita terkait
Fernando Emas : Lebih Baik Partai Demokrat Dipimpin Moeldoko
Berpengalaman Msebagai Panglima TNI, Moeldko dinilsi mampu menjalankan roda organisasi yang taat pada UU dan AD/ART Partai Demokrat.
Fernando EMaS: Mari Kita Lawan Mafia PCR!
Ditegaskan Fernando, Presiden Jokowi diharapkan tidak membiarkan adanya dugaan mafia PCR memanfaatkan keadaan.
Fernando Emas: Ada 3 Motif yang Diperjuangkan Moeldoko
Direktur RPI Fernando Emas mengatakan ada tiga hal penting yang sedang diperjuangkan pihak Meoldoko untuk menggusur kepemimpinan AHY.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.