Polemik Formula E, Eko Kuntadhi: Risiko Gantikan Pemimpin yang Gak Bisa Kerja, Ya, Jadi Tukang Cuci Piring

Eko menilai jika lakukan penulusuran lebih instensif, penegak hukum diyakini dapat menemukan bukti-bukti baru dalam polemik Formula E .
Konten Kreator Digital dan pegiat media sosial Eko Kuntadhi. (Foto: Instagram/ekokuntadhi)

TAGAR.id, Jakarta - Aktivis media sosial Eko Kuntadhi menduga adanya indikasi kerugian negara melalui commitent fee senilai Rp 560 miliar dalam gelaran balap mobil listrik Formula E.

"Bukti kerugian negara dengan commitmen fee Rp 560 M, itu jelas banget kan? Uang segitu untuk kegiatan beberapa tahun. Sementara Anies sudah gak menjabat mulai Oktober 2022," kata Eko dalam keterangannya pada Selasa, 3 Januari 2022.

"Gak ada intervensi. Karena duitnya dibayarkan ke pihak asing, memang susah juga tracking alat buktinya," sambungnya.

Eko menilai jika lakukan penulusuran lebih instensif, penegak hukum diyakini dapat menemukan bukti-bukti baru dalam polemik Formula E tersebut.

"Soal intervensi langsung saya gak tahu. Tapi memang kalau mau dikejar serius, mestinya dapat alat buktinya. Yang jelas, apakah pembayaran itu dilakukan atas persetujuan DPRD atau belum? Kalau dibayarkan dulu, persetujuan DPRD dimintakan setelahnya. Ya, itu ada pelanggaran dong," katanya.

Eko juga menilain apa yang dilakukan Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono saat ini diibaratkan hanya mencuci piring. "Lha, resiko menggantikan pemimpin yang gak bisa kerja. Ya, jadi tukang cuci piring. Itulah yang dialami Heru sekarang," ujarnya.

"Dalam kasus Formula E, dia juga serba salah. Kontrak sdh terlanjur dibuat untuk beberapa tahun kegiatan. Duit sudah keluar. Sementara laporan keuangan belum jelas," tambahnya.

"Heru serba salah. Kalau ternyata proyek itu gak membawa manfaat buat rakyat DKI, dia akhirnya bingung. Mau dihentikan duit sudah keluar. Mau diteruskan dia harus keluarkan biaya lagi. Serba salah kan. Ya, kalau ada indikasi dilanjutkan prosesnya. Biar orang gak bertanya-tanya terus sejauh mana kasus ini dikerjakan," pungkasnya.[]

Berita terkait
Eko Kuntadhi: Formula E Program Jagoan Anies Tapi Kok Dipanggil KPK, Gimana Pimpin Skala Besar Kalau Berantakan?
Eko Kuntadhi optimis dengan langkah KPK dalam menuntaskan kasus dugaan korupsi Formula E.
Kasus Intoleran di Cilegon, Eko Kuntadhi: Masyarakat Rugi, yang Untung Politisi
Kasus intoleran yang terjadi seperti di wilayah Cilegon dapat berpeluang besar menjadi akar masalah apalagi menjelang tahun politik 2024.
Eko Kuntadhi: Pembunuh Soekarno Kini Masih Bercokol
Dulu salat Ied digelar di halaman istana. Presiden Soekarno dan para petinggi negara biasanya berjemaah di sana. Tulisan opini Eko Kuntadhi.
0
Polemik Formula E, Eko Kuntadhi: Risiko Gantikan Pemimpin yang Gak Bisa Kerja, Ya, Jadi Tukang Cuci Piring
Eko menilai jika lakukan penulusuran lebih instensif, penegak hukum diyakini dapat menemukan bukti-bukti baru dalam polemik Formula E .