PM Selandia Baru Ardern Kecam Kegagalan PBB Atas Perang Ukraina

PM Ardern sebut Dewan Keamanan PBB telah gagal dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina serukan reformasi sistem di lembaga global itu
PM Selandia Baru, Jacinda Ardern, sebut PBB gagal dalam merespons perang yang terjadi di Ukraina. (Foto: dw.com/id/Robert Kitchin/Pool Photo via AP/picture alliance)

TAGAR.id, Sydney, Australia - Perdana Menteri (PM) Selandia Baru, Jacinda Ardern, menuding peran Dewan Keamanan PBB yang gagal dalam menanggapi perang di Ukraina. Ia menyerukan adanya reformasi sistem di lembaga global itu.

PM Ardern menyebut Dewan Keamanan PBB telah gagal dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina, Kamis, 7 Juni 2022. Ia juga menyebut peran Rusia yang dinilai "bangkrut secara moral” terkait invasi negara itu ke Ukraina.

Pernyataan Ardern itu disampaikan dalam pidato di sebuah lembaga intelektual Lowy Institute yang berbasis di Sydney, Australia.

sidang pbbIlustrasi: Sidang PBB (Foto: dw.com/id)

Seruan reformasi Dewan Keamanan PBB

Ardern telah lama menentang sistem hak veto Dewan Keamanan PBB yang hanya dipegang oleh lima anggota tetap yakni China, Prancis, Rusia, Amerika Serikat, dan Rusia. Ia juga kembali menyerukan upaya untuk mereformasi lembaga tersebut.

Ia menyebut "kegagalan" PBB atas Ukraina disebabkan oleh posisi Rusia dengan hak veto di Dewan Keamanan. Rusia telah menggunakan tempatnya di dewan untuk mengambil "posisi bangkrut secara moral setelah perang yang bangkrut secara moral dan ilegal," ungkap Ardern.

Selandia Baru akan mengupayakan reformasi di Dewan Keamanan PBB untuk memastikan bahwa nilai dan relevansinya tidak berkurang. "Kita harus mereformasi Perserikatan Bangsa-Bangsa sehingga kita tidak harus bergantung pada masing-masing negara yang memberlakukan sanksi otonom mereka sendiri,” kata Ardern.

Selain itu, Ardern juga menilai Rusia harus dimintai pertanggungjawaban atas invasinya. Ia menyerukan Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelidiki dan menuntut kejahatan perang. Selandia Baru juga berkomitmen untuk membantu Ukraina melawan Rusia di pengadilan, tambahnya.

jokowi dan iriana tinjau kota irpin ukrainaPresiden Jokowi dan Ibu Iriana meninjau kompleks Apartemen Lipky di Kota Irpin, Ukraina, Rabu, 29 Juni 2022. (Foto: setkab.go.id/BPMI Setpres/Laily Rachev)

Peran China di Ukraina

Perdana Menteri Selandia Baru itu juga memperingatkan agar tidak mengambil pandangan "hitam dan putih" tentang dunia. Ia menyebut invasi Ukraina sebagai perang antara Barat dan Rusia atau demokrasi melawan otokrasi, dan menyingkirkan pemain penting seperti China.

"Jangan berasumsi bahwa China sebagai anggota Dewan Keamanan tidak memiliki peran dalam memberikan tekanan sebagai tanggapan atas hilangnya integritas teritorial di tangan Rusia," ungkap Ardern.

Ardern juga menyinggung ekspansi China di kawasan Asia Pasifik. Sejauh ini Bejing terus mengembangkan pengaruh diplomatik dan keamanannya di Kepulauan Pasifik. Salah satunya penandatanganan pakta keamanan rahasia dengan Kepulauan Solomon pada April lalu yang telah menimbulkan kekhawatiran di antara beberapa negara Barat.

Ardern mengatakan China telah lama menjadi pemain di kawasan itu dan akan salah jika mengharapkan negara-negara Kepulauan Pasifik yang berdaulat untuk "berpihak". Ardern menyebut ketika ketegangan meningkat di Pasifik, diplomasi harus menjadi "alat terkuat". Ia juga memperingatkan agar tidak mengisolasi pemain besar alih-alih terlibat dengan mereka. [rs/ha (AFP)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Penyelidik PBB Temukan Kemungkinan Bukti Kejahatan Perang di Ukraina
Informasi yang dikumpulkan menunjukkan kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan kemungkinan dilakukan oleh pasukan Rusia
0
PM Selandia Baru Ardern Kecam Kegagalan PBB Atas Perang Ukraina
PM Ardern sebut Dewan Keamanan PBB telah gagal dalam menanggapi invasi Rusia ke Ukraina serukan reformasi sistem di lembaga global itu