PM Morrison Minta Maaf kepada Staf Parlemen Atas Pelecehan Seksual

Para pemimpin politik Australia meminta maaf kepada staf yang telah mengalami intimidasi, pelecehan, dan serangan seksual
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison, berbicara selama konferensi pers di Gedung Parlemen di Canberra, 17 Agustus 2021 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Jakarta – Para pemimpin politik Australia meminta maaf kepada staf yang telah mengalami intimidasi, pelecehan, dan serangan seksual selama puluhan tahun di dalam Gedung Parlemen dan kantor-kantor pemerintah lainnya.

Pejabat ketua Dewan Perwakilan Rakyat dan Senat pada Selasa, 8 Februari 2022, menyampaikan permintaan maaf itu atas nama berbagai pihak sebagai bagian dari pernyataan yang mengakui budaya tempat kerja yang beracun. Budaya itu terungkap dalam hasil penyelidikan Komisioner Kate Jenkins atas Diskriminasi Seks.

Penyelidikan dipicu oleh mantan staf pemerintah, Brittany Higgins, yang tahun lalu memebeberkan tuduhan bahwa dia telah diperkosa oleh seorang rekan yang lebih senior di kantor Gedung Parlemen beberapa minggu sebelum pemilu 2019. Higgins mengatakan dia merasa harus membuat pilihan apakah melaporkan tuduhannya ke polisi atau terus berkarier. Dia berhenti dari pekerjaannya pada Januari tahun lalu dan melaporkan tuduhannya ke polisi.

Brittany HigginsMantan staf pemerintah Brittany Higgins, berbicara secara terbuka terkait perkosaan yang dilakukan oleh seorang rekan di kantornya, di depan para pengunjuk rasa yang berdemo, menentang kekerasan seksual, 15 Maret 2021 (Foto: voaindonesia.com/AFP)

Higgins adalah satu dari tujuh perempuan yang diberi pengecualian dari larangan terkait pandemi. Ia duduk di galeri publik DPR pada Selasa, 8 Februari 2022, dan Perdana Menteri (PM) Australia, Scott Morrison, berterima kasih kepadanya atas keberaniannya dalam membuat tuduhan.

"Saya meminta maaf. Kami meminta maaf. Saya meminta maaf kepada Nona Higgins atas hal-hal buruk yang terjadi di sini," kata PM Morrison kepada parlemen.

Kantor Berita Associated Press (AP) biasanya tidak mengidentifikasi tersangka korban kekerasan seksual, tetapi Higgins memilih untuk mengidentifikasi dirinya di media.

gedung parlemen australiaTrem kuno Melbourne melewati Gedung Parlemen Victoria di Melbourne, Australia, 13 Juni 2017 (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Jason Reed)

Lebih dari 1.700 orang menyampaikan tuduhan dan tertuang dalam laporan Jenkins. Mereka adalah staf yang dulu dan sekarang. Hasil penyelidikan menunjukkan 37% orang yang kini bekerja di parlemen telah mengalami intimidasi dan 33% pernah mengalami pelecehan seksual.

Mantan kolega Higgins, Bruce Lehrmann, menyatakan tidak bersalah atas tuduhan hubungan seksual tanpa persetujuan. Ia dijadwalkan diadili di pengadilan Canberra pada Juni 2022 (ka/uh)/Associated Press/voaindonesia.com. []

1 dari 3 Staf Parlemen Australia Korban Pelecehan Seksual

Terlibat Skandal Seks, Warga Australia Desak Perdana Menteri Joyce Mundur

Kekerasan Seksual Terhadap Lansia di Panti Jompo Australia

Perempuan Australia Tuntut Keadilan dan Kesetaraan Gender

Berita terkait
1 dari 3 Staf Parlemen Australia Korban Pelecehan Seksual
Pelecehan seksual dan intimidasi tersebar luas di parlemen Australia, dan mempengaruhi anggota parlemen dan staf
0
JARI 98 Perjuangkan Grasi untuk Ustadz Ruhiman ke Presiden Jokowi
Diskusi digelar sebagai ikhtiar menyikapi persoalan kasus hukum yang menimpa ustaz Ruhiman alias Maman.