PM Italia Umumkan Pembatasan Pandemi Baru Jelang Natal

PM Italia, Giuseppe Conte, umumkan langkah-langkah baru untuk cegah merebaknya virus corona jelang musim libur Natal dan Tahun Baru
Seorang pria mengenakan masker di dalam sebuah toko ketika pemerintah Italia memaparkan rencana untuk vaksinasi massal Covid-19 dan pembatasan-pembatasan selama masa Natal, di Roma, Italia, 2 Desember 2020. (Foto: voaindonesia.com/Reuters)

Roma - Perdana Menteri (PM) Italia, Giuseppe Conte, mengumumkan langkah-langkah baru untuk mencegah merebaknya virus corona menjelang musim libur Natal dan Tahun Baru, 3 Desember 2020. Kebijakan baru itu akan menyulitkan bagi keluarga besar untuk merayakannya bersama-sama.

Conte mengatkaan langkah-langkah baru itu akan diberlakukan pada Jumat, 4 Desember 2020, dan ini mencakup larangan bepergian ke luar kawasan rumah mereka dari 21 Desember 2020 sampai 6 Januari 2021. Bahkan ketika mereka memiliki rumah kedua di tempat lain.

Pembatasan pada hari Natal, sehari setelah Natal dan Tahun Baru akan lebih diperketat, di mana orang diharuskan tinggal di kota di mana mereka bermukim.

Tidak ada lift ski yang dioperasikan sampai 7 Januari 2021, setelah libur Epiphany yang menandai akhir masa liburan sekolah.

Jam malam diberlakukan secara nasional mulai pukul 22.00 waktu setempat, sementara jam malam yang lebih panjang diberlakukan pada Malam Tahun Baru. “Upaya untuk keluar dari pandemi ini masih sangat panjang,” ujar Conte.

“Kita harus menghindari risiko terjadinya gelombang ketiga, yang diperkirakan terjadi paling cepat pada Januari nanti. Perebakan virus corona gelombang ketiga bisa jadi lebih buruk dibanding yang pertama dan kedua,” tegasnya.

Pidato Conte disampaikan ketika Italia mencatat 993 kasus baru virus corona dalam 24 jam terakhir ini, yang tertinggi sejak pandemi ini merebak Maret 2020 lalu. Sekolah tingkat menengah dijadwalkan dibuka kembali pada 7 Januari 2021.

Sementara untuk meringankan kondisi dan mendorong konsumsi belanja, pemerintah Italia menyetujui langkah pengembalian uang atau cash-back yang memungkinkan warga mendapatkan kembali 10 persen untuk setiap sen yang dibelanjakan lewat pembayaran elektronik pada musim liburan. Cash-back ini diberikan hingga 150 euro atau sekitar Rp 2,5 juta (em/pp)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
WHO Bantah Klaim Dokter Italia Virus Corona Melemah
Para ahli WHO dan sejumlah ilmuwan lainnya membantah kalim dari dokter terkemuka Italia yang menyebut virus corona telah melemah.
Wabah Corona Kini Berkecamuk di Amerika dan Italia
Ketika kasus baru di pusat wabah virus corona (Covid-19) di Wuhan, China, kian sedikit di Italia dan AS justru sebaliknya, kasus melampaui China
Spanyol Susul Italia dan AS di Puncak Pandemi Corona
Setelah Amerika Serikat dan Italia menembus angka 100.000 kasus positif Covid-19 kini Spanyol pun menyusul setelah tembus angka 100.000
0
Mensos Risma Berbagi Tips untuk Meningkatkan Usaha Mikro Bisa Melejit dengan Keuntungan Miliaran
Menteri Sosial Tri Rismaharini berbagi kiat usaha kepada ibu-ibu penerima bantuan sosial Program Keluarga Harapan (PKH). Simak ulasannya.